Chairuman Harahap Menangis, Bantah Terima Rp 20 Miliar di Proyek e-KTP

11 September 2017 20:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chairuman Harahap. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Chairuman Harahap. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Komisi II DPR Chairuman Harahap menangis saat ditanya tentang dugaan uang yang dia terima di proyek e-KTP. Pertanyaan tersebut dilontarkan Hakim Anggota Anwar.
ADVERTISEMENT
"Saudara juga sudah dengar, ini proyek e-KTP sangat banyak sekali kerugian negara. Saudara juga disebut dapat Rp 20 miliar," ujar Anwar kepada Chairuman di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (11/9).
"Astagfirullah, saya enggak pernah dapat Rp 20 miliar Pak," kata Chairuman, yang seketika langsung mengusap matanya. 
"Terus dapatnya berapa?" ujar Anwar.
"Tidak, Pak," kata Chairuman.
Chairuman bersaksi untuk Andi Narogong alias Andi Agustinus, pengusaha rekanan Kemendagri dan DPR. Andi duduk di kursi terdakwa atas dugaan mengatur dan mengarahkan kemenangan tender proyek e-KTP. Dia juga didakwa bersama Ketua DPR Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Kemendagri, Diah Anggraeni.
Anwar terus mencecar Chairuman. "Katanya ada pembagian duit, dan juga sama yang lain sebut enggak ada?" ujar Anwar.
ADVERTISEMENT
"Luar biasa. Tidak ada Pak, saya tidak tahu," ujar Chairuman.
Sebelumnya, hakim juga mencecar tentang kedekatan Andi dengan Novanto. Bahkan, Chairuman, Andi dan Novanto disebut pernah melakukan pertemuan di ruang kerja Novanto. Namun, Chairuman membantah hal tersebut.
Dalam surat dakwaan disebutkan, Chairuman diduga menerima uang sebesar USD 584 ribu dan Rp 26 miliar dari Andi Agustinus alias Andi Narogong, pengusaha pemenang tender e-KTP. Dia juga disebut pernah meminta uang sejumlah USD 100 ribu ke Irman, terdakwa kasus e-KTP, melalui politikus Hanura Miryam S Haryani untuk membiayai kunjungan kerja Komisi II DPR ke beberapa daerah.
Uang tersebut diminta Chairuman pada bulan Mei 2011. Politisi Golkar ini juga diduga pernah melakukan sejumlah pertemuan dengan mantan ketua Fraksi Golkar, Setya Novanto bersama Andi mengenai proyek tersebut. 
ADVERTISEMENT