Charta Politika: PDIP Teratas, PAN dan Hanura Terancam Tidak Lolos

16 Januari 2019 15:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers rilis survei pilpres 2019 oleh Charta Politika Indonesia. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers rilis survei pilpres 2019 oleh Charta Politika Indonesia. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei nasional terkait elektabilitas partai politik (parpol) pada Pileg 2019. Survei dilakukan dalam periode 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019 dengan responden sebanyak 2000 sampel, serta margin of error sebesar 2,19 persen.
ADVERTISEMENT
Dalam survei tersebut, PDIP masih menjadi partai pemenang disusul Gerindra. Golkar menempati posisi ketiga, sementara PKB dan NasDem mengekor di belakangnya.
“Kami mendapatkan hasil bahwa posisi partai teratas saat ini masih PDIP sebesar 25,2 persen dan kedua adalah Gerindra 15,2 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, dalam paparan di kantornya, Jalan Cisanggiri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/1).
Konferensi pers rilis survei pilpres 2019 oleh Charta Politika Indonesia. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers rilis survei pilpres 2019 oleh Charta Politika Indonesia. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
”Kemudian disusul Golkar dengan 9 persen, PKB 8,1 persen dan Partai NasDem 5,3 persen. Jadi itu partai lima terbesar,” imbuhnya.
Kemudian, partai dengan urutan menengah ke bawah dimulai dari Partai Demokrat dengan persentase 4,5 persen, PPP 4,3 persen, dan PKS 4,2 persen. Menurut Yunarto, delapan partai tersebutlah yang akan lolos ke parlemen karena melebihi 4 persen presidential threshold (ambang batas parlemen).
ADVERTISEMENT
Sementara, 8 partai tersisa yakni Perindo, PAN, PSI, Hanura, PBB, Partai Berkarya, Partai Garuda dan PKPI terancam tidak lolos. Meski begitu, menurut Winarto, PAN dan Perindo masih memiliki kesempatan untuk lolos ke parlemen karena elektablitas kedua partai itu di angka persentase margin of error.
“Gerindra 2,7 persen dan PAN 2,6 persen masih memiliki kesempatan untuk lolos ke parlemen,” tutupnya.