China Beri Imbalan Rp 1,26 M Warga yang Lapor Konten Porno dan Ilegal

Ilustrasi pedofil melihat foto-foto anak di media sosial (Foto: Shutterstock)

Publikasi konten pornografi dan ilegal menjadi perhatian pemerintah China. Bahkan pemerintah China tak sungkan memberikan imbalan bagi masyarakat yang melaporkan hal tersebut sebesar 600 ribu Yuan atau setara Rp 1.263.690.000 (kurs Rp 2.106,15).

Dikutip dari asiaone, Minggu (18/11), kebijakan itu diumumkan pemerintah China pada 16 November dan berlaku mulai 1 Desember 2018. Nominal imbalan itu naik dua kali lipat dari sebelumnya, 300 ribu Yuan.

Konten ilegal yang dimaksud di China merupakan konten yang membahayakan persatuan nasional, kebocoran rahasia negara, hingga mengganggu tatanan sosial.

Cyberspace Administration of China (CAC) sebelumnya menyatakan telah membersihkan 9.800 akun pada media sosial yang dituduh menyebarkan informasi dan rumor berbahaya secara politik. Regulator internet juga menghukum platform media sosial populer WeChat dan Weibo untuk kelalaian dan tidak bertanggung jawab.

Pada Kamis (15/11), CAC menerbitkan aturan baru yang membutuhkan platform online untuk menyimpan sejumlah besar data pengguna, termasuk log obrolan, alamat jaringan, dan jenis perangkat. Aturan itu diterapkan pada akhir bulan ini.

Ilustrasi media sosial (Foto: Pixabay)

Informasi tersebut akan dimasukkan dalam laporan penilaian keamanan. Data tersebut dapat diminta oleh polisi dan CAC dari platform sesuai kebutuhan.

Persyaratan baru ini merupakan bagian dari upaya CAC untuk memperketat kontrol atas situs yang memengaruhi opini publik, seperti grup obrolan, blog, dan Weibo yang mirip Twitter.

Pengawasan media sosial di China telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Langkah itu merupakan bagian dari upaya pemerintah China mempromosikan perkembangan Internet yang sehat dan teratur, serta melindungi keamanan negara dan kepentingan publik.