China Larang Turis Kunjungi Tibet Sampai 1 April
ADVERTISEMENT
Pemerintah China melarang pelancong asing untuk masuk ke Tibet dalam beberapa pekan ke depan. Larangan dikeluarkan jelang peringatan hari pemberontakan Tibet pada 10 Maret.
ADVERTISEMENT
Peringatan hari pemberontakan dilarang oleh China. Namun, masih kerap dirayakan kelompok atau individu pendukung kemerdekaan Tibet.
Setiap tanggal 10 Maret, pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, mengeluarkan pernyataan dari tempat tinggal di pengasingan di India.
Mengenai pelarangan masuk wisawatan, beberapa agen perjalan dan wisata telah diberi tahu, wilayah itu tak bisa dimasuki hingga 1 April mendatang, demikian dilansir Associated Press, Kamis (21/2).
Meski demikian, mereka tidak tahu sejak kapan aturan ini diberlakukan. Namun, diduga dimulai pada awal Februari 2019.
Hampir setiap tahunnya, jelang 30 Maret pemerintah China menutup Tibet. Namun, kali ini penutupan mengundang perhatian dunia karena hari pemberontakan Tibet tepat berusia 60 tahun.
ADVERTISEMENT
Dikhawatirkan, kerusuhan menentang pendudukan China akan pecah di Tibet bertepatan dengan hari besar tersebut. Peristiwa demo berujung kerusuhan pernah terjadi di Tibet pada 2008 lalu.
Tibet merupakan wilayah dengan pengamanan ketat. Wilayah itu terlarang bagi jurnalis serta diplomat asing.
Meski demikian, Tibet masuk ke dalam daftar tempat wisata populer bagi para pelancong. Mayoritas turis berkunjung ke Tibet untuk melihat gunung Himalaya maupun kebudayaan Buddha.
Pada 2017 lalu, sebanyak 25 juta kunjungan turis ke Tibet. Angka itu naik drastis pada 2018, ada 33 juta kunjungan turis di tahun tersebut.
Untuk menuju Tibet, wisawatan memerlukan visa China dan izin khusus yang dikeluarkan pemerintah China.