Cicit KH Ahmad Dahlan Bakal Jadi Arsitek Pembangunan UIII Depok

18 Januari 2018 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla pada pembukaan BEI 2018  (Foto: Jamal ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla pada pembukaan BEI 2018 (Foto: Jamal ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar Gedung Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang akan dibangun di Cimanggis, Depok, Jawa Barat bergaya futuristik. Untuk merealisasikan keinginan JK, dua arsitek Indonesia Andi Seswanto dan Munichy B Edress siap untuk mendesain bangunan UIII. Nantinya, setiap bangunan akan memiliki filosofi agama.
ADVERTISEMENT
"(Arsitek yang bangun UIII -red) dari Indonesia, Pak Andy Siswanto dan Munichy B Edress. Dia dari Dewan Alquran dan ini dibangun dengan ayat-ayat. Filosofinya ini bagus," kata Basuki Hadimuljono usai ratas dengan presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1) sore.
"Filosofinya ini seperti kenapa masjid ditaruh di depan. Pak Wapres saja sampai kaget itu adalah cicitnya Ahmad Dahlan. Dulu Ketua IAI Indonesia, makanya dia dan Pak Andy Siswanto dari Semarang," lanjut dia.
Yang dimaksud cicit Ahmad Dahlan adalah Munichy B Edress. Munichy B Edress merupakan mantan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) periode 2012-2015. Munichy juga tercatat sebagai dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sementara Ahmad Dahlan adalah pendiri Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
Basuki menjelaskan, bila pembangunan sudah selesai, UIII akan diperuntukan bagi mahasiswa S2 dan S3. Karena nanti UIII akan banyak membuka beasiswa untuk mahasiswa dari luar agar mau belajar di Indonesia.
"Ini sih tujuannya untuk S2 dan S3, kalau memang untuk universitas internasional, berarti kita harus membuka beasiswa-beasiswa supaya orang asing mau ke sini. Jadi ini memang untuk S2 dan S3, bukan S1, kalau S1 bisa di UIN. UIN jadi kita ini kalau S1 biar di UIN kalau S2 baru masuk ke UIII," ucap Basuki.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjelaskan meski sudah memiliki UIN (Universitas Islam Negeri), ada alasan tersendiri pembangunan UIII ini. Universitas bertaraf internasional itu diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tapi juga masyarakat internasional.
ADVERTISEMENT
"UIII dibentuk untuk menjawab kebutuhan masyarakat internasional. Untuk memperkokoh kepemimpinan Indonesia di internasional terutama umat Islam internasional," kata Jokowi di Rapat Terbatas soal Pembangunan UIII di Istana Merdeka, Jakarta.