Cinta Terlarang Warga Vietnam dan Korut yang Berujung Manis

14 Februari 2019 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pham Ngoc Canh dan Istrinya Ri Yong Hui melihatkan foto masa mudanya di rumahnya di Hanoi, Vietnam. Foto: REUTERS/Kham
zoom-in-whitePerbesar
Pham Ngoc Canh dan Istrinya Ri Yong Hui melihatkan foto masa mudanya di rumahnya di Hanoi, Vietnam. Foto: REUTERS/Kham
ADVERTISEMENT
Cinta pada pandangan pertama -percaya atau tidak- ternyata mampu menghantui seseorang sepanjang hidupnya. Akan sangat menyakitkan jika cinta itu berbalas, namun terlarang oleh negara. Hal ini dialami oleh pria Vietnam yang cinta mati kepada seorang gadis Korea Utara.
ADVERTISEMENT
Adalah Pham Ngoc Canh, pria Vietnam yang rela menanti kekasih hatinya, dara Korut, Ro Yong Hui, selama lebih dari 3 dekade. Kisah mereka diawali dengan kegetiran, tapi penantian mereka berbuah manis. Keduanya berhasil menikah pada 2002 di usia mereka yang lebih dari setengah abad.
Dikutip Reuters, Rabu (13/2), kisah Canh diawali pada 1967, di tengah perang Vietnam dan Amerika Serikat. Canh adalah satu dari 200 mahasiswa Vietnam yang dikirim ke Korut untuk belajar kemampuan yang dibutuhkan demi membangun negeri jika perang usai.
Beberapa tahun kemudian, ketika Canh magang sebagai ahli kimia di pabrik pupuk sebelah timur Korut, pandangannya terpaku pada Ri, pekerja laboratorium. Canh jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Saya berkata pada diri sendiri 'Saya harus menikahi gadis ini'," kata Canh.
Pham Ngoc Canh dan Istrinya Ri Yong Hui melihatkan foto masa mudanya di rumahnya di Hanoi, Vietnam. Foto: REUTERS/Kham
Canh mengumpulkan segenap keberanian untuk berkenalan dengan Ri dan meminta alamatnya. Tak dinyana, cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Ri juga merasa, takdir telah memilih Canh untuk berjodoh dengannya, bukan pria lain.
ADVERTISEMENT
"Begitu saya melihat dia, saya tahu dia jodoh saya. Dia sangat tampan," kata Ri.
"Sejak saat itu, jika saya melihat pria ganteng, saya tidak merasakan apa-apa. Tapi ketika dia (Canh) membuka pintu, hati saya luluh," lanjut Ri.
Butuh waktu tiga jam perjalanan bus bagi Canh untuk menuju rumah Ri. Apel ke rumah Ri bagaikan gerilya, Canh harus menyamar pakai baju Korut dan tidak boleh ketahuan dia adalah orang Vietnam.
Hingga Canh kembali ke negaranya, setiap bulan sampai 1973 dia selalu bertamu ke rumah Ri. "Saya ke rumahnya diam-diam, seperti gerilya," kata Canh.
Canh dan Ri harus memadu kasih diam-diam. Pasalnya kedua negara berhaluan sosialis itu melarang warga negaranya menikahi orang asing. Jika ketahuan, konsekuensinya berat, dari disiksa hingga dipenjara.
Pham Ngoc Canh dan Istrinya Ri Yong Hui melihat foto pernikahannya di rumahnya di Hanoi, Vietnam. Foto: REUTERS/Kham
Kesal dengan aturan tersebut, Canh menolak bergabung dengan Partai Komunis Vietnam. Padahal masa depan yang menantinya cerah jika dia bergabung. "Saya tidak setuju dengan sosialisme yang melarang orang jatuh cinta," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Kembali ke negaranya, hati Canh seakan tertinggal di Korut. Keduanya masih berkirim surat, tanpa bersua muka.
Lima tahun setelahnya, Canh jadi bagian delegasi Vietnam untuk perjalanan bisnis ke Korut. Dia berhasil bertemu Ri, namun mereka harus kembali terpisah. Saling berkirim surat cinta terhenti ketika Vietnam menginvasi Kamboja yang memicu perang di perbatasan dengan China.
Canh ke Korut lagi pada 1992 sebagai relawan delegasi olahraga Vietnam. Namun hatinya patah karena dalam kesempatan itu tidak bisa bertemu Ri. Sekembalinya ke tanah air, Canh mendapati surat dari Ri. Bertahun-tahun berlalu, Ri ternyata masih cinta.
Pham Ngoc Canh dan Istrinya Ri Yong Hui berdiri di depan rumahnya di Hanoi, Vietnam. Foto: REUTERS/Kham
Kisah keduanya berujung manis setelah Canh berhasil mengumpulkan tujuh ton beras untuk donasi ke Korut dalam wabah kelaparan pada 1990-an. Canh khawatir Ri salah satu yang menderita.
ADVERTISEMENT
Donasi yang besar dari Canh ini mengetuk hati pemerintah Korut. Menurut Reuters, Korut akhirnya menyetujui Ri menikahi Canh, asalkan Ri tidak melepas kewarganegaraannya.
Keduanya akhirnya menikah di Kedutaan Vietnam di Pyongyang pada 2002, selang 35 tahun setelah perjumpaan pertama. Ri yang kini berusia 70 tahun dan Canh, 69 tahun, saat ini hidup bahagia di apartemen kecil mereka di Hanoi.
"Pada akhirnya, cinta mengalahkan sosialisme," kata Canh.