Clara Masih Simpan Bukti sebagai Penakluk Everest Pertama Asal RI

12 Oktober 2018 19:25 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Clara Sumarwati. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Clara Sumarwati. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nama Clara Sumarwati (53) terdaftar di everesthistory.com sebagai pendaki Indonesia pertama yang mencapai puncak Everest. Namun prestasi mentereng Clara tersebut tidak nyaring terdengar. Sejumlah pihak justru meragukannya lantaran tidak ada foto yang menunjukkan Clara pernah berada di puncak Everest.
ADVERTISEMENT
Clara menceritakan, naik puncak Everest pada 26 September 1996. Ia bersama seorang anggota TNI bernama Gibang Basuki mendaki everest bersama 12 pemandu termasuk dari Tim Kazi Serpha. Dalam tim tersebut hanya Clara dan Basuki yang dari Indonesia.
Melalui jalur selatan, mereka mendaki Everest. Namun, hanya Clara dan lima pemandu yang dapat sampai ke puncak Everest. Sementara yang lain termasuk Basuki harus terhenti di pos bawah lantaran mimisan. Bahkan, Basuki pun tidak tahu jika Clara sampai puncak.
"Yang tahu hanya saya dan lima guide. Basuki di bawah jadi tidak tahu," ceritanya.
Nama Clara Sumarwati di situs Everest Summiteers Association (Foto: Screenshot)
zoom-in-whitePerbesar
Nama Clara Sumarwati di situs Everest Summiteers Association (Foto: Screenshot)
Pada September 1996, dijelaskannya badai sering datang. Sehingga dia hanya 10 menit di puncak Everest. Lantaran lebatnya badai, Clara pun tak sempat mengambil foto. Jika ia menyempatkan memotret maka nyawa bisa saja melayang.
ADVERTISEMENT
"Kayak di mobil hujan enggak ada wiper, jadi jarak pandang terbatas. Saat itu taruhannya nyawa," bebernya.
Meski hanya sebentar di puncak dan tidak ada foto, namun Clara tidaklah membual. Selain tercatat di situs web resmi Everest, setelah turun ia juga mendapatkan sertifikat Tibet China Mountenering Asosiasion yang menjadi bukti sahnya. Selain itu ia juga mendapat Bintang Naraya dari Soeharto.
Clara Sumarwati saat menunjukkan bukti sertifikat dan berita-berita tentang dirinya. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Clara Sumarwati saat menunjukkan bukti sertifikat dan berita-berita tentang dirinya. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Tak hanya itu, bukti-bukti lain juga dimiliki oleh Clara yaitu berupa tulisan-tulisan di sejumlah media dan juga foto-foto selama mendaki Everest. Meski sebagian sudah berjamur dan menguning bukti-bukti tersebut masih terus disimpan Clara.
"Saya punya data lengkap penulisan dari wartawan-wartawan yang tidak ada unsur menjatuhkan. Selama ini ngapain saya di sana. Taruhan nyawa bawa nama Indonesia," jelasnya.
Clara Sumarwati saat menunjukkan bukti sertifikat dan berita-berita tentang dirinya. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Clara Sumarwati saat menunjukkan bukti sertifikat dan berita-berita tentang dirinya. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Namun, selepas menaklukan Everest, Clara mengaku pernah mendapatkan ancaman. Pun begitu ia juga sering mendapati orang yang tidak percaya bahwa ia pernah sampai puncak Everest.
ADVERTISEMENT
Clara sendiri sebenarnya enggan menyebut bahwa dirinya sebagai yang pertama. Namun ia berharap agar sejarah tetap bisa diluruskan.
Gunung Everest (Foto: AFP/Subel Bhandari)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Everest (Foto: AFP/Subel Bhandari)
Bahkan karena membuka jalan, nama Clara pun diabadikan sebagai jalur pendakian di sana. Bagi Clara yang terpenting namanya tersebut sudah mewakili Indonesia.
"Semua izin ke kita jika melalui jalur itu, kita bikin jalur merintis ketutupan salju kita tarik-tarik gitu namanya Clara Sumarwati Indonesia," pungkasnya.