CNN: Saudi Akan Akui Khashoggi Terbunuh saat Diinterogasi

Aktivis hak asasi manusia dan para jurnalis, melakukan protes di luar Konsulat Saudi di Istanbul. (Foto: REUTERS/Osman Orsal)

Tekanan demi tekanan akhirnya akan membuat Arab Saudi buka suara terkait hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi di Turki. CNN menuliskan, Saudi akan mengakui bahwa Khasoggi tewas terbunuh dalam interogasi.

Pada Senin (15/10) waktu Amerika Serikat, CNN mengutip dua sumber yang mengatakan Saudi tengah mempersiapkan laporan yang mengungkap misteri seputar hilangnya Khashoggi. Jurnalis Washington Post berusia 56 tahun itu hilang setelah masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.

Salah satu sumber yang tidak ingin disebut namanya, tulis CNN, mengatakan laporan Saudi itu akan mengungkapkan rencana penculikan Khashoggi oleh agen intelijen di Turki. Namun operasi tersebut berakhir dengan kematian Khashoggi.

Menurut sumber CNN, Saudi akan mengatakan bahwa Khashoggi tewas dalam interogasi yang tidak berjalan sesuai rencana. Saudi juga akan memaparkan bahwa operasi itu berlangsung tanpa kejelasan dan transparansi. Mereka yang terlibat akan menjalani hukuman.

Media AS lainnya, The New York Times mengutip sumber di pemerintahan mengatakan operasi interogasi dan penculikan Khashoggi telah mendapatkan persetujuan dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Pemerintah Saudi, kata sumber, akan berupaya melindungi citra putra mahkota dan menyalahkan agen intelijen atas kematian Khashoggi.

Sumber CNN menegaskan bahwa laporan Saudi itu masih dalam persiapan dan ada kemungkinan berubah.

Laporan ini akan dikeluarkan Saudi menyusul desakan dari banyak negara soal hilangnya jurnalis pengkritik kebijakan kerajaan tersebut. Sebelumnya Saudi membantah berbagai laporan yang mengatakan Khashoggi dibunuh oleh 15 agen intel.

Pernyataan sumber CNN selaras dengan apa yang disampaikan Presiden AS Donald Trump soal percakapannya dengan Raja Salman melalui telepon. Trump mengatakan Khashoggi diduga tewas terbunuh dengan tidak disengaja dan Raja Salman tidak mengetahuinya.

Trump menolak desakan Kongres untuk menghentikan kerja sama dengan Saudi senilai USD 110 miliar atau lebih dari Rp 1.600 triliun. Menurut Trump, penghentian kerja sama akan sangat merugikan AS.