Curahan Kerinduan Amar yang Ingin Melihat Makam Orang Tuanya

16 Desember 2017 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tempat tinggal Amar Permana (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat tinggal Amar Permana (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
Peran orang tua sangat penting untuk masa depan anak. Namun berbeda dengan Amar Permana (19), siswa SMK yang nyambi sebagai sopir ojek online. Kedua orang tuanya meninggal dunia saat Amar masih sangat kecil.
ADVERTISEMENT
Sepeninggal kedua orang tuanya, Amar dibesarkan orang tua angkatnya, Yaya Jualia (57), dan Ruslan (63) di sebuah rumah sederhana dii kawasan Tambora, Jakarta Barat. Namun sejak kecil hingga saat ini, belum sekalipun Amar berkunjung ke makam sang ibunda.
"Ingin rasanya melihat makam almahrumah Ibu, belum sempat mengenal Ibu," ujar Amar saat ditemui kumparan (kumparan.com), di rumahnya di Jalan Bandengan Utara 3 RT 13 RW 11, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
Amar bercerita, sang ibu meninggal dunia saat dirinya masih berusia 2 tahun. Beberapa tahun setelah itu, sang ayah yang bekerja sebagai karyawan sablon di sebuah percetakan di Jakarta juga ikut meninggal saat sedang bekerja.
"Kata bapak (angkat), Ibu meninggal duluan. Beberapa tahun kemudian, Ayah menyusul Ibu. Dulu kami tinggal di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah," katanya.
ADVERTISEMENT
Sejak dibawa ke Jakarta oleh kedua orang tua angkatnya, Amar tak pernah tahu di mana makam ibunya. Dia juga hanya tahu lokasi ayahnya dimakamkan, meski mengaku belum pernah ke sana.
"Saya tidak tahu tempat Ibu dimakamkan, kalau dengar cerita, (makam) bapak ada di perbukitan di Dieng," ujarnya.
Amar Permana (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amar Permana (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
Yaya Jualia (57) yang merupakan ibu angkat Amar bercerita, Ibu kandung Amar meninggal saat melahirkan adiknya. Sejak saat itu, Yaya bersama suaminya, Ruslan (63) mengambil Amar beserta saudaranya.
"Saya adalah saudaranya dari ayah Amar, saat kami dapat kabar Ibunya meninggal, kami putuskan untuk merawat Amar beserta saudanya yang lain," kata Yaya sambil mengupas bawang.
Setelah 1 tahun kepergian Ibu Amar, menurut Yaya, ayah kandung Amar juga meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Ayahnya meninggal saat bekerja di tempat sablon di Jakarta. Ayahnya tiba-tiba pingsan saat kerja, dan ternyata sudah berpulang (meninggal)," imbuhnya.
Meski Amar bukan anak kandungnya, mereka tetap memberikan kasih sayang penuh kepada Amar dan adik adiknya.
"Layaknya anak sendiri, kita sayangi sepenuh hati," kata Yaya.