Curhat Jokowi ke Ulama, Isu Antek Asing hingga PKI

21 November 2018 20:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peringati Maulid Nabi, Jokowi Berkumpul dengan 75 Ulama di Masjid Istana Bogor, rabu (21/11/2018). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peringati Maulid Nabi, Jokowi Berkumpul dengan 75 Ulama di Masjid Istana Bogor, rabu (21/11/2018). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengudang 75 ulama di Masjid Baitussalam, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor. Pertemuan itu merupakan agenda informal acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Jokowi sempat curhat kepada para ulama terkait isu yang menerpanya. Isu itu muncul sejak awal dia menjabat hingga saat ini.
"Saya ingin sampaikan sekali lagi mungkin sudah ada yang dengar dan belum. Pertama mengenai isu-isu, karena memang terutama menjelang tahun politik seperti ini yang banyak memang isu," kata Jokowi di Masjid Baitussalam, Rabu (21/11).
"Empat tahun ini banyak isu tapi saya tidak pernah jawab. Mumpung bertemu ulama saya ingin sampaikan," tambahnya.
Isu yang dimaksud Jokowi yakni antek asing hingga anggota PKI. Terkait antek asing, Jokowi menegaskan bahwa isu tersebut tak benar. Pasalnya, ia memberikan contoh, sejumlah aset nasional yang sebelumnya dikuasai asing kini telah dikelola oleh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Katanya saya disetor asing. Saya kasih tiga contoh, Blok Mahakam puluhan tahun dikuasai Perancis dan Japan. 2015 akhir ambil 100 persen dan berikan kepada Pertamina," sebut Jokowi.
Peringati Maulid Nabi, Jokowi Berkumpul dengan 75 Ulama di Masjid Istana Bogor, rabu (21/11/2018). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peringati Maulid Nabi, Jokowi Berkumpul dengan 75 Ulama di Masjid Istana Bogor, rabu (21/11/2018). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Aset kedua yakni Blok Rokan yang sebelumnya dikelola Chevron, kini 100 persen dikuasai oleh Pertamina. Lalu, ketiga kepemilikan 51 persen saham tambang emas Freeport.
"Freeport puluhan tahun cuma sembilan/delapan persen sekarang 51 persen kok enggak ada yang demo dukung. Ini bukan sesuatu gampang. Kalau dukungan moriil, kalau doa dari ulama saya tahu," ucapnya.
Isu berikutnya yakni terkait keanggotaan di PKI. Ia menjelaskan, saat PKI dibubarkan pada 1965, usianya baru empat tahun. Sehingga, tegas Jokowi, tak mungkin ada anggota PKI balita.
Selain itu, ia juga menepis isu orang tua hingga kakek neneknya anggota PKI. Sebab keluarganya merupakan keluarga muslim.
ADVERTISEMENT
"NU, Muhammadiyah, Persis, ada di Solo. Keluarga saya muslim, keluarga besar orang tua, kakek nenek saya muslim. Silakan tabayyun tapi bayar sendiri sendiri," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa tak ada yang dia sembunyikan. Terlebih ia bukan merupakan elite partai dan dari keluarga desa.
"Saya harus blak-blakan sekarang, kalau saya enggak bisa kemudian diberi amanat untuk Presiden di 2014 bukan karena siapa-siapa, karena kehendak Allah. Bukan dari keturunan ningrat politik juga hanya dari kampung, desa," kata Jokowi.
"Jadi saya jalani biasa-biasa saja. Saya sabar sabar sabar. Ya Allah sabar... tapi jawab seperti ini juga boleh kan," ucapnya.
Dalam pertemuan itu, Jokowi tampak didampingi Mensesneg Pratikno dan Menag Lukman Hakim Saifuddin. Acara dilanjutkan dengan Salat Isya bersama. Para ulama tersebut kemudian mengikuti acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor.
ADVERTISEMENT