Curhat Jokowi Punya 8 Menteri Perempuan: Pusing Kalau Ngambek Barengan

14 September 2018 21:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi membuka acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35, Yogyakarta, Jumat (14/9). (Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi membuka acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35, Yogyakarta, Jumat (14/9). (Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan )
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi membuka acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35 di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Jumat (14/9). Di hadapan ribuan ibu-ibu, Jokowi curhat suka duka punya delapan menteri perempuan.
ADVERTISEMENT
Ternyata jumlah menteri perempuan yang cukup banyak di Kabinet Kerja membuat Jokowi memahami karakter masing-masing anak buahnya. Mantan Wali Kota Solo itu menyebut, ada perbedaan yang tampak dari karakter para menteri perempuannya.
"Ada yang lemah lembut gemulai seperti Bu Yohana Yembisa, seperti Bu Nila Moeloek. Tapi ada yang aktif, agresif, dan galak seperti Bu Susi," katanya disambut tawa peserta.
Meski memahami karakter anak buahnya, Jokowi secara bercanda menyampaikan rasa khawatir punya menteri perempuan. Dia merasa akan pusing jika kedelapan menteri tersebut ngambek bersamaan.
"Tapi yang jelas kalau delapan menteri saya ngambek bareng, pusing saya. Satu atau dua saja pusing apalagi ini delapan," cetusnya.
Akan tetapi, Jokowi mengatakan dibanding ngambeknya delapan menteri perempuan, ia lebih pusing jika Iriana Jokowi yang ngambek. "Namun, lebih pusing lagi kalau ibunya anak-anak yang ngambek," cetusnya.
Presiden Jokowi membuka acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35, Yogyakarta, Jumat (14/9). (Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi membuka acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35, Yogyakarta, Jumat (14/9). (Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan )
Jokowi menjelaskan, kedelapan menteri perempuan di kabinetnya tersebut bisa menjadi contoh ibu-ibu di Indonesia. Contohnya, Menlu Retno Marsudi menyampaikan pesan agar jadilah ibu yang menjalin silaturahmi, menjaga kehormatan, serta menjunjung kemanusiaan demi martabat bangsa.
ADVERTISEMENT
"Ibu Sri Mulyani menyampaikan, jadilah ibu yang jujur dan cermat dalam berhitung, cerdas mengelola, anti korupsi demi kemakmutan bangsa," tuturnya.
"Ibu Nila Moeloek menyampaikan jadilah ibu yang merawat, menjaga, dan menyembuhkan demi keselamatan bangsa," timpalnya.
Selain itu Jokowi juga menyampaikan pesan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya yaitu agar ibu-ibu senantiasa memelihara, menata, dan menciptakan lingkungan yang nyaman demi kelestarian bangsa.
"Ibu Susi menyampaikan jadilah ibu yang tegas berani menegur bila ada yang salah, jika perlu tenggelamkan demi keutuhan bangsa. Ibu Rini Soemarno menyampaikan jadilah ibu yang tidak segan bekerja, menggali potensi diri, membantu peningkatan pendapatan demi kemajuan bangsa. Ibu Yohana menyampaikan jadilah ibu yang melindungi masa depan dan membangun sesamanya demi keberlangsungan bangsa," katanya.
ADVERTISEMENT
Jokowi pun setuju dengan pernyataan Ketua Kongres Wanita Indonesia, Giwo Rubianto Wiyogo, agar tidak menyebut perempuan sebagai 'emak-emak', tapi menyebutnya ibu bangsa. Ibu yang memperkokoh karakter memperhalus budi dan mengajarkan tradisi luhur demi kebangkitan bangsa.
"Inilah yang saya maksudkan sebagai ibu bangsa. Yang mendidik anak-anak kita sebagai penerus masa depan bangsa. Yang memperbaiki mentalitas bangsa ini, menjaga moral dan martabat, menjaga alam, menggerakkan ekonomi keluarga dan masyarakat," pungkasnya.