Curhat Wakil Ketua KPK: Kami Banyak ToT, Tapi Beritanya Selalu OTT

26 April 2019 15:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Basaria Panjaitan di acara Kartini Antikorupsi 2019 di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Jumat (26/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Basaria Panjaitan di acara Kartini Antikorupsi 2019 di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Jumat (26/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan curhat mengenai banyaknya publikasi soal Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK. Padahal, selama ini KPK juga banyak melakukan Training of Trainers (ToT), yang bertujuan sebagai pencegahan terjadinya praktik korupsi. Namun, sayangnya, masih minim pemberitaan terkait kegiatan ToT.
ADVERTISEMENT
"Jadi ibu-ibu semua yang belum pernah dengar, KPK sebenarnya tidak hanya OTT, tapi yang lebih banyak itu sebenarnya, Mbak Yenny (Yenny Wahid), ToT. Tapi di beritanya itu selalu OTT, belum diberitakan aja dia (media) buat sendiri ceritanya," kata Basaria dalam acara ulang tahun ke-5 'Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK)' di Gedung C1 KPK, Jakarta Selatan, Jumat (26/4).
"Tapi ToT ini kurang menarik. Mungkin harus kita ganti apa gitu ya yang gampang dan mudah diingat, seperti Bu Susi (Menteri KKP Susi Pudjiastuti), tenggelamkan," sambungnya.
Basaria menyampaikan salah satu cara yang dilakukan untuk memasifkan ToT adalah menjadikan gerakan SPAK di tingkat nasional. Ia menuturkan, hingga saat ini, sudah ada lebih dari 1.500 agen SPAK di seluruh Indonesia, untuk membantu menyebarkan pendidikan antikorupsi.
Suasana acara Kartini Antikorupsi 2019 di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Jumat (26/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Tugas KPK tidak melulu represif, penindakan, tapi pencegahan juga. SPAK ini salah satu program yang didirikan KPK. Ini kerja sama antara Australia dengan KPK. Sekarang berkembang kita ada di mana-mana, di 34 provinsi. Jumlahnya sudah 1.500an," ujar Basaria.
ADVERTISEMENT
Basaria mengungkapkan semangat para perempuan agen SPAK luar biasa. Bahkan, pada tahun 2017 lalu, SPAK berhasil mendapatkan penghargaan internasional.
"Ini kita sudah diakui. Bahkan kita sudah diundang ke beberapa negara karena ini jadi inspirasi ya, bukan hanya untuk Indonesia," tutur dia.
"Andai jumlah perempuan se-Indonesia, ada 50 persen, mengatakan hal yang sama terhadap diri sendiri saja, saya yakin KPK enggak usah kerja keras lakukan OTT. Walau korupsi tidak habis, paling tidak kempeslah ya, tidak ada lagi," tutupnya.
Dalam acara peringatan 5 tahun SPAK ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh perempuan. Seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid, istri Panglima TNI Nanny Hadi Tjahjanto, cucu Bung Hatta yaitu Gustika Fardani Jusuf Hatta, dan agen-agen SPAK dari berbagai daerah.
ADVERTISEMENT