Daftar Buku Diduga Berisi Paham Komunisme yang Disita TNI di Padang

9 Januari 2019 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TNI dan Kejaksaan di Padang menyita buku yang dianggap berisi komunisme. (Foto: Dok. Langkan)
zoom-in-whitePerbesar
TNI dan Kejaksaan di Padang menyita buku yang dianggap berisi komunisme. (Foto: Dok. Langkan)
ADVERTISEMENT
Koramil 01 Padang Barat-Padang Utara dan Kejaksaan Negeri Padang melakukan penyitaan buku di sebuah toko buku di kawasan Hos Cokroaminoto, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa sore (8/1). Buku yang diamankan personel diduga berisi paham komunisme.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak bisa memberikan keterangan secara benar, tapi ini buku-buku sudah jelas judulnya tentang Partai Komunis Indonesia (PKI). Sementara di Indonesia, PKI itu tidak diperbolehkan," kata Komandan Koramil 01 Padang Barat-Padang Utara, Mayor Infanteri P. Simbolon di lokasi penyitaan sebagaimana dikutip Langkan.id.
TNI dan Kejaksaan di Padang menyita buku yang dianggap berisi komunisme. (Foto: Dok. Langkan)
zoom-in-whitePerbesar
TNI dan Kejaksaan di Padang menyita buku yang dianggap berisi komunisme. (Foto: Dok. Langkan)
Simbolon menambahkan judul dan sampul buku yang disita tersebut telah diubah dari versi aslinya. Sehingga pencetak buku-buku itu akan dipanggil ke Kodim untuk dimintai keterangan.
Terdapat 6 buah buku dengan 3 judul berbeda yang disita, di antaranya berjudul Kronik 65, Mengincar Bung Besar, dan Jasmerah. Buku-buku tersebut dibawa ke Koramil Padang Barat-Padang Utara.
Sebenarnya siapa penulis dan isi dari buku-buku yang disita? Berikut ulasannya.
Kronik 65
Buku dengan judul ‘Kronik ‘65: Catatan Hari per Hari Peristiwa G30S Sebelum hingga Setelahnya (1963-1971)’ ditulis Kuncoro Hadi bersama sembilan penulis lain. Diterbitkan oleh Media Pressindo Yogyakarta pada 2017, buku ini diklaim sebagai kronik pertama yang mengulas peristiwa sejarah PKI 1965.
Buku yang dianggap berisi komunisme. (Foto: Instagram/@solusi_bookstore)
zoom-in-whitePerbesar
Buku yang dianggap berisi komunisme. (Foto: Instagram/@solusi_bookstore)
Dalam buku setebal 986 halaman ini, peristiwa PKI diceritakan secara kronologis dari jam ke jam mulai dari 30 September 1965 hingga 4 Oktober 1965. Didalamnya juga juga dicantumkan reaksi organisasi saat PKI menyebar di Indonesia. Detil dan peristiwa hingga 1971 juga disertakan.
ADVERTISEMENT
Selain menceritakan sosok Presiden Soekarno dan angkatan militer, buku ini diperkaya dengan data-data dari berbagai literatur. Termasuk arsip-arsip Komando Operasi Tertinggi (KOTI) yang tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), surat kabar yang tersimpan di Jogja Library Center, dan Pusat Informasi Kompas Yogyakarta.
Mengincar Bung Besar
Judul lengkap buku ini adalah ‘Mengincar Bung Besar: Tujuh Upaya Pembunuhan Presiden Sukarno’. Buku ini merupakan serial majalah biografi Sukarno yang ditulis majalah Historia yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas pada 2017.
Buku yang dianggap berisi komunisme. (Foto: Instagram/@kedaiboekoe)
zoom-in-whitePerbesar
Buku yang dianggap berisi komunisme. (Foto: Instagram/@kedaiboekoe)
Buku ini mengulas terkait upaya pembunuhan Sukarno dari berbagai pihak. Mulai dari Peristiwa Cikini hingga Peristiwa Maukar. Setidaknya, tercatat tujuh kali upaya pembunuhan Sukarno meski semuanya gagal. Dari mulai ditembak, digranat sampai dengan dimortir.
ADVERTISEMENT
Alasan di balik upaya pembunuhan Sukarno, disebut banyak pihak yang tidak menginginkan Indonesia ‘milik semua untuk semua’. Tujuannya, melenyapkan Sukarno dari jalannya sejarah.
Jasmerah
Buku ini ditulis Wirianto Sumartono yang diterbitkan Laksana pada Februari 2018. Buku dengan tebal 262 halaman ini berisi pidato-pidato Bung Karno yang fenomenal karena karismanya.
Buku yang dianggap berisi komunisme. (Foto: Instagram/@rahmatferiyono.official)
zoom-in-whitePerbesar
Buku yang dianggap berisi komunisme. (Foto: Instagram/@rahmatferiyono.official)
Selain itu, tulisan di dalam buku ini juga menunjukkan kapasitas Sukarno bukan hanya sebagai motor kemerdekaan, tetapi juga inspirator dan motivator. Diulas juga bagaimana pidato-pidatonya yang mempunyai efek dalam mengangkat moral dan semangat perjuangan.
Buku ini dinilai sebagai bahan perenungan bagi pembaca. Apalagi bagaimana pembawaan Sukarno yang disegani baik pihak kawan ataupun lawan.