Dahnil Anzar: La Nyalla Harusnya Dihukum karena Akui Tuduh Jokowi PKI

11 Desember 2018 18:41 WIB
Dahnil Aznar Simanjuntak. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Dahnil Aznar Simanjuntak. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
ADVERTISEMENT
Mantan politikus Gerindra yang kini mendukung Jokowi-Ma'ruf, La Nyalla Mattalitti, mengakui secara terbuka telah memfitnah Jokowi sebaga PKI, China dan Kristen pada Pilpres 2014. Permintaan maaf itu disampaikan langsung kepada cawapres Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menilai seharusnya La Nyalla diproses secara hukum karena telah mengakui kesalahannya sebagai penyebar hoaks terkait isu Jokowi PKI.
“Harusnya La Nyala ditindak secara hukum karena dia sudah mengakui menyebarkan tuduhan PKI terhadap Pak Joko Widodo dulu,” kata Dahnil melalui pesan singkat, Selasa (11/12).
Jokowi dan La Nyalla. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan La Nyalla. (Foto: Dok. Istimewa)
Dahnil mengatakan, jangan sampai sikap koalisi Jokowi-Ma’ruf yang malah menerima permintaan maaf La Nyalla itu diartikan bahwa hukum lebih tajam ke pihak oposisi.
“Jangan sampai hukum secara terang sangat tajam kepada kubu oposisi,” ucapnya.
Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro menambahkan, La Nyalla seperti menjilat ludah sendiri dengan sikapnya sekarang yang mendukung Jokowi. Padahal, La Nyalla telah mengakui bahwa dialah yang menyebarkan isu hoaks Jokowi PKI.
ADVERTISEMENT
“La Nyalla menjilat ludah sendiri, dia yang berbuat, dia yang mengakui 2014 dia yang membuat isu Pak Jokowi PKI dan enggak gentlenya dia baru ngaku tahun 2018,” ucap Nizar.
Sebelumnya, La Nyalla mengakui sebagai penyebar hoaks Jokowi PKI saat Pilpres 2014 melalui tabloit Obor Rakyat.
"Saya datang ke beliau (Jokowi), saya minta maaf. Bahwa saya yang isukan Pak Jokowi PKI. Saya yang fitnah Pak Jokowi Kristen, China," kata La Nyalla di kediaman Ma'ruf di Jalan Situbondo 12, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).
"Saya yang sebarkan Obor (Rakyat) di Jawa Timur, Madura. Akhirnya saya datang ke beliau dan sampaikan, saya mau minta maaf tiga kali. Alhamdullilah dimaafkan, ya sudah," tambah eks Ketum PSSI ini.
ADVERTISEMENT