Dahnil Anzar: Secara Pribadi Saya Tak Kenal Ratna Sarumpaet

11 April 2019 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sidang lanjutan Ratna Sarumpaet dengan menghadirkan saksi Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi Dahnil Anzar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/4). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sidang lanjutan Ratna Sarumpaet dengan menghadirkan saksi Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi Dahnil Anzar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/4). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjutak menjadi saksi dalam sidang kasus penyebaran hoaks dan keonaran dengan terdakwa Ratna Sarumpaet. Dalam sidang itu, Dahnil mengaku tak mengenal Ratna secara pribadi.
ADVERTISEMENT
"Tahu tapi tidak kenal," kata Dahnil saat menjawab pertanyaan hakim, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/4).
Dahnil mengatakan, dirinya hanya mengenal Ratna sebagai seorang aktivis perempuan. Tapi, secara pribadi, dirinya tak kenal dengan Ratna.
"Saya kenal, saya tahu beliau, kenal dia terkenal aktivis, kami anak muda banyak perhatikan beliau, perjuangan beliau, selama ini secara pribadi saya enggak kenal," tambah dia.
Pertanyaan hakim berlanjut ke pokok perkara. Hakim menanyakan soal pengetahuan Dahnil terkait peristiwa pemukulan terhadap Ratna yang akhirnya diketahui merupakan kebohongan.
"Yang jelas beliau menyampaikan informasi beliau dianiaya kemudian kami bersimpati banyak pihak bersimpati tapi ternyata itu bohong," jelas Dahnil.
Dahnil mengatakan, dirinya tahu hanya dari berita yang beredar di media. Informasi itu ramai saat ada pertemuan dengan timses Prabowo-Sandi di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
"Kabar yang kami terima waktu itu juga dalam forum bahwa Bu Ratna mengalami penganiayaan di Bandung oleh beberapa orang, dibawa ke dalam mobil dan sebagainya, kemudian Ratna ditinggalkan di satu tempat," jelas Dahnil.
Sidang lanjutan Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/4). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Saat menerima kabar itu, semua orang termasuk Dahnil kaget. Sebab, Ratna sebelumnya menyebut dirinya mendapat banyak teror. Sebagian dari timses ingin menjenguk termasuk, Prabowo.
"Kaget dan tentu marah karena penganiayaan terhadap Bu Ratna yang kami kenal sebagai penggiat HAM yang berani teman-teman bersimpati dan Pak Prabowo rencana jenguk," tambah dia.
Tak lama setelah itu, Prabowo menggelar jumpa pers menanggapi kasus dugaan penganiayaan yang dialami oleh Ratna. Meski hadir dalam jumpa pers, Dahnil tak tahu siapa yang menginisiasi.
ADVERTISEMENT
Tak lama kemudian, Dahnil mendapat telepon dari Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, yang menyebutkan bahwa Ratna Sarumpaet telah berbohong terkait kasus penganiayaan terhadap dirinya. Dahnil juga tak percaya Ratna bohong karena tahu persis dedikasinya terhadap perjuangan HAM.
"Cerita Bu Nani telepon waktu itu menyampaikan Ratna mau konpers kemudian pertanyaan Ratna saat itu ke Bu Nani apa Pak Prabowo dan Pak Amien pemaaf? Itu saja. Apa isi konpers saya enggak tahu dari statement itu kami sudah wah ini apa," ucap Dahnil.