Dahnil: Bung Hatta Milik Bangsa, Wajar Dicontoh Siapa Pun

25 Oktober 2018 15:22 WIB
Dahnil Anzar Simanjutak usai dipersiksa di Polda Metro Jaya terkait kasus hoax Ratna Sarumpaet. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dahnil Anzar Simanjutak usai dipersiksa di Polda Metro Jaya terkait kasus hoax Ratna Sarumpaet. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf-Hatta, protes kakeknya disamakan dengan sosok cawapres Sandiaga Uno. Gustika bahkan merasa ingin muntah dengan narasi kampanye yang dilontarkan Koordinator Jubir Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar yang menyamakan Sandi dengan Bung Hatta.
ADVERTISEMENT
Saat dihubungi, Dahnil mengatakan bahwa Bung Hatta adalah salah satu role model kepemimpinan bangsa Indonesia. Maka dari itu, sikap serta pemikiran Bung Hatta perlu dijadikan inspirasi bagi para pemuda Indonesia saat ini. Inilah maksud penyamaan Sandi dengan Bung Hatta.
“Bung Hatta milik bangsa, harus dicontoh dan wajar dicontoh oleh siapa pun. Tapi kan kita tidak ingin mengatakan bahwa Bung Hatta itu mirip Sandi atau Sandi mirip Bung Hatta enggak begitu. Poinnya adalah cita-cita besar kita adalah semangat Bung Hatta bisa dihidupkan kembali,” kata Dahnil saat dihubungi, Kamis (25/10).
Menurut Dahnil, semangat pemikiran ekonomi Bung Hatta yang tercantum dalam Pasal 33 dan 34 UUD 1945 harus dihidupkan kembali. Menurutnya, tak harus menjadi keturunan biologis Bung Hatta untuk bisa mendukung dan menghidupkan kembali semangat pemikiran salah satu founding fathers itu.
ADVERTISEMENT
“Semangat ekonomi Bung Hatta harus dihidupkan oleh setiap anak negeri dan itu adalah tugas kita sebagai bangsa. Tak harus menjadi anak biologisnya Bung Hatta untuk memastikan kita mendukung,” terangnya.
Namun, Dahnil menghormati sikap keberatan Gustika yang tidak ingin kakeknya disamakan dengan Sandi. Yang jelas, Dahnil mengaku akan terus menyuarakan pemikiran Bung Hatta agar kedaulatan ekonimi bangsa Indonesia bisa terwujud.
“Yang jelas kami dan saya terutama terus belajar tentang pemikiran Bung Hatta dan memastikan semangat Bung Hatta tentang kedaulatan ekonomi. Ekonomi yang sesuai dengan cita-cita bangsa dalam pasal 33 dan 34 UUD 45 itu bisa hadir, tidak sekadar menjadi slogan,” tutupnya.