Dahnil, Nanik, dan Said Dikonfrontir soal Beredarnya Foto Hoaks Ratna
ADVERTISEMENT
Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengkonfrontir tiga saksi dalam pemeriksaan kasus hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet. Tiga saksi itu dikonfrontir soal beredarnya foto hoaks Ratna dianiaya.
ADVERTISEMENT
Tiga saksi yang dikonfrontir itu yakni koordinator jubir Prabowo - Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, Wakil Ketua Badan Pemenangan Prabowo - Sandi, Nanik S Deyang, dan Presiden KSPI Said Iqbal.
"Hanya tiga saksi saja (yang dikonfrontir) misal soal foto Ibu RS (Ratna Sarumpaet) yang beredar jadi di sana kita tanyakan satu-satu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (26/10).
Argo menjelaskan, Dahnil, Nanik, dan Said dikonfrontir dengan 10 pertanyaan dari penyidik. Meski pemeriksaan telah selesai, namun hingga saat ini ketiga saksi itu masih berada di ruang pemeriksaan.
"Saat ini, kita masih klarifikasi ulang dan tanyakan kembali apakah ada keterangan yang tidak sesuai atau kesalahan kata," ujar Argo.
Selain memeriksa tiga saksi itu, polisi juga memeriksa Ratna. Namun Ratna tidak dikonfrontir dengan tiga saksi tersebut. Argo mengatakan, Ratna hanya menjalani pemeriksaan tambahan untuk melengkapi berkas pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
"Sementara untuk Ibu RS hanya pemeriksaan tambahan, karena ada keterangan yang kurang," pungkas Argo.
Sebelum kasus ini terungkap, beredar foto wajah Ratna yang lebam karena mengaku dianiaya orang tak dikenal di Bandara Husein Sastra Negara, Bandung pada 21 September. Kubu Prabowo - Sandi pun mempercayai foto tersebut dan membela Ratna yang mengalami penganiayaan.
Namun, setelah diusut polisi, Ratna akhirnya mengaku telah membuat pernyataan bohong alias hoaks. Ternyata, wajah lebam Ratna ternyata akibat operasi sedot lemak di RS Bina Estetika, Jakarta.