Dampak Perluasan Ganjil-Genap, Penumpang TransJ Naik 892 Ribu

10 September 2019 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembongkaran Transjakarta BNN Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pembongkaran Transjakarta BNN Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Perluasan ganjil-genap sudah memasuki hari kedua. Pengaruh dari perluasan sistem ganjil-genap rupanya berdampak pada peningkatan jumlah penumpang kendaraan umum, khususnya TransJakarta.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan pada hari pertama perluasan ganjil genap, penumpang TransJakarta mencapai 892 ribu. Bila ditambah dengan pengguna MRT ia yakin bisa mencapai 1 juta penumpang.
“TJ itu 892 ribu per hari kemarin. Artinya hampir 900 ribu menggunakan TJ. Ditambah dengan MRT berarti hampir 1 juta orang menggunakan kendaraan umum, itu adalah sebuah rekor,” ujar Anies usai menghadiri HUT ke-74 TNI AL di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (10/9).
Angka penumpang TransJakarta yang disebutkan Anies sendiri meningkat dari jumlah yang saat dilakukan uji coba. Dari data TransJakarta menyebutkan rata-rata penumpang mencapai 840 ribu pada saat uji coba bulan lalu dan hanya 773 ribu sebelum perluasan ganjil-genap.
Lonjakan penumpang TransJakarta terjadi karena banyak pengguna kendaraan pribadi yang mulai beralih menggunakan angkutan umum. Terlebih saat sosialisasi perluasan ganjil-genap dilakukan.
ADVERTISEMENT
Terkait pengaruh perluasan ganjil-genap terhadap penurunan polusi udara, menurut Anies, tak bisa diukur dalam 1-2 hari. Sebab saat ini, Pemprov DKI masih berfokus pada pengurangan penggunaan kendaraan pribadi di jalan.
“Angka emisi itu tidak bisa dilihat hanya dalam 1 hari, 2 hari karena dinamis sekali dari kemarin saja. Kita menyaksikan beberapa kota sangat jauh lebih tinggi polusinya dibanding Jakarta,” ujar Anies.
“Artinya kita tidak melihat data jam per jam tapi kita harus secara rata-rata. Terus menerus meningkatkan jumlah penumpang kendaraan umum, mengurangi jumlah kendaraan pribadi. Kalau itu dilakukan secara konsisten dalam jangka panjang insyaallah kualitas lingkungan hidup di Jakarta lebih baik,” ujarnya.