Darurat Begal dan Jambret di Jakarta dan Sekitarnya

5 Juli 2018 11:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Begal dan Rampok (Foto: Muhammad Faisal Nu'man)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Begal dan Rampok (Foto: Muhammad Faisal Nu'man)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setidaknya, dalam kurun waktu dua pekan terakhir, ada empat kasus kriminal berupa penjambretan dan pembegalan yang menarik perhatian publik. Kasus-kasus tersebut terjadi di beberapa tempat, yakni kawasan Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Apa saja?
Menteri PUPR menjenguk Dirjen Konstruksi (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR menjenguk Dirjen Konstruksi (Foto: Istimewa)
Dirjen PUPR Dijambret
ADVERTISEMENT
Masih kental dalam ingatan, pada Minggu (24/6) Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin dijambret saat bersepeda di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Insiden tersebut terjadi ketika seorang pengendara motor mencoba mengambil ponsel milik Syarief. Tidak menyerah, Syarief mencoba menahan ponsel dengan memegang tangan pelaku. Namun nahas, Syarief terjatuh saat mencoba pertahankan ponsel miliknya.
Akibat insiden itu, Syarief mengalami patah tulang sehingga harus dirawat dan dioperasi di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
Menerima laporan adanya penjabretan, pihak kepolisian langsung bergerak cepat untuk menangkap pelaku. Hasilnya, pada Jumat (29/6) sekitar pukul 02.00 WIB Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengumumkan bahwa penjambret Dirjen Kementerian PUPR itu sudah tertangkap.
ADVERTISEMENT
Menurut pihak kepolisian, dua tersangka tersebut berininsial FS dan A. Saat ditangkap, kata Argo, satu orang tersangka tewas ditembak petugas karena melawan saat hendak ditangkap.
Ilustrasi Begal dan Rampok (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Begal dan Rampok (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Penumpang ojol nyaris dijambret di Bekasi
Tanti (24) mengalami nasib nahas saat hendak pulang ke rumahnya. Ia hampir menjadi korban penjambretan. Peristiwa nahas tersebut terjadi di Jalan Pangeran Jayakarta, Bekasi sekitar pukul 21.20 WIB, Jumat (29/6).
Malam itu, motor ojek online yang ditumpangi Tanti ditendang oleh pengendara motor lain di kolong flyover KH Noer Ali Summarecon Bekasi. Mersepons adanya tendangan tersebut, Tanti meminta pengendara ojol untuk memacu kendaraannya lebih cepat.
Tanti dan pengendara ojol panik, mereka teriak minta tolong hingga akhirnya sampai ke tempat ramai. Tetapi begal malah makin jadi dan coba rebut HP milik Tanti. Beruntungnya, begal tersebut tak berhasil merampas sehingga menyerah dan kabur.
ADVERTISEMENT
"Begalnya itu dua orang naik di satu motor, dia nendang motor yang saya tumpangin sampe oleng. Motor yang saya tumpangi terus dipepet, kaki saya ditendang beberapa kali," kata Tanti.
Di kawasan tersebut, kata Tanti, memang rawan begal. Sudah ada 4 orang yang jadi korban begal di sana.
Wanita korban begal di Cempaka putih (Foto: Dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Wanita korban begal di Cempaka putih (Foto: Dok. istimewa)
Penumpang ojol tewas saat dijambret di Cempaka Putih
Wasilah (37) menjadi korban penjambretan di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Timur, pada Minggu (1/7). Insiden penjambretan yang berujung kematian itu terekam oleh CCTV. Pelaku terlihat mengenakan jaket merah dan menggunakan Suzuki Satria F.
Tas milik Wasilah dicoba direbut oleh pelaku, akibatnya Wasilah terlempar dari motor dan tewas seketika di lokasi kejadian. Akibat insiden tersebut, rencana Wasilah untuk berumah tangga pupus.
ADVERTISEMENT
Pelaku hingga saat ini belum ditangkap. Namun, pihak kepolisian mengaku sudah mengantongi identitas pelaku.
“Iya identitas sudah dikantongi, kita masih lakukan lidik,” kata Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Rosianan, saat dikonfirmasi kumparan, Rabu (4/7).
Seorang wanita korban begal di Tangerang Kota.  (Foto: Dok istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita korban begal di Tangerang Kota. (Foto: Dok istimewa)
Seorang ibu tewas dibegal di Tangerang
Pelaku begal tidak kenal jenis kelamin, usia, kondisi korban saat melancarkan aksinya. Seperti kasus pembegalan di daerah Tangerang yang menyebabkan seorang ibu berusia 40 tahun meninggal dunia.
Kejadian pembegalan itu terjadi pada Rabu (4/7) pukul 19.00 WIB di Jalan Rasuna Said Pekojan Pinang, Kota Tangerang. Pelaku pembegalan adalah dua orang yang menggunakan sepeda motor Honda Beat warna putih yang coba merampas tas korban.
Korban melawan, hingga akhirnya dengan tidak pandang bulu, pelaku yang membawa senjata api menembak korban di bagian dada. Korban sempat dibawa ke RS Awal Bross Tangerang, namun nyawanya tidak tertolong.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuono. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuono. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Respons penegak hukum
ADVERTISEMENT
Dengan adanya rentetan kasus penjambretan dan pembegalan yang marah terjadi di kawasan Jabodetabek, polisi bergerak cepat untuk menindak para pelaku. Salah satunya dilakukan oleh Polda Metro Jaya yang mengintruksikan Operasi Mandiri untuk memberantas begal dan jambret.
"Operasi jambret-begal nanti akan dibuat operasi kewilayahan, dilakukan selama 24 jam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/7).
Tidak tanggung-tanggung, kata Argo, perintah dari Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis pun jelas, bahwa untuk melakukan penangkapan terhadap begal dan jambret dan tidak ragu untuk melakukan tindakan tegas dan terukur bila ada perlawanan.
Tito Karnavian sambangi korban KM Sinar Bangun. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tito Karnavian sambangi korban KM Sinar Bangun. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
Selain itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian pun mengatakan bahwa pihak kepolisian tidak main-main dengan aksi kejahatan seperti begal dan jambret. Bahkan dirinya mengancam akan mencopot para Kapolres yang tidak berhasil mengungkap kasus pembegalan.
ADVERTISEMENT
"Kalau misalnya dalam 1 bulan ini ada kejadian enggak terungkap ya ganti lah. Ganti kapolres, Dirserse, kasat serse. Berarti dia enggak bisa kerja. Ditawarkan kepada yang mau, yang bisa kerja," ujar Tito di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (4/7).
Lalu bagaimana pemerintah DKI Jakarta menanggapi kondisi ini?
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta kepolisian untuk mengambil tindakan tegas dalam memberantas aksi kejahatan di jalan, termasuk pembegalan dan pejambretan. Terlebih di kawasan Jakarta yang akan melaksanakan Asian Games 2018.
"Iya makanya itu jangan sampai kita lengah. Ini mau masuk Asian Games sehingga nanti tamu-tamu kita, kita pastikan tidak ada toleransi untuk kegiatan tersebut (begal dan jambret), harus ditindak tegas,” kata Sandi di Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa, (3/7).
ADVERTISEMENT