Data Sementara Gempa 6,9 M Lombok: 10 Orang Meninggal, 151 Rumah Rusak

20 Agustus 2018 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pasien berada di lorong rumah sakit usai terjadi gempa di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Minggu (19/8). (Foto: Antara/Fikri Yusuf)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pasien berada di lorong rumah sakit usai terjadi gempa di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Minggu (19/8). (Foto: Antara/Fikri Yusuf)
ADVERTISEMENT
Gempa 6,9 magnitudo (BMKG mengoreksi dari 7 magnitudo) pada Minggu (9/8) malam, kembali membuat Lombok, diselimuti duka. Data sementara BMKG merilis ada 10 orang yang meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka.
ADVERTISEMENT
"Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin pukul 10.45 WIB, tercatat 10 orang meninggal dunia, 24 orang luka-luka, 151 unit rumah rusak (7 rusak berat, 5 rusak sedang, 139 rusak ringan) dan 6 unit fasilitas ibadah," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (20/8).
"Ini adalah data sementara karena pendataan masih berlangsung," imbuhnya.
Dampak gempa susulan di Lombok.  (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Dampak gempa susulan di Lombok. (Foto: Dok. BNPB)
Secara rinci, 10 orang meninggal dunia akibat gempa itu berasal dari Kabupaten Lombok Timur 4 orang, Sumbawa Besar 5 orang, dan Sumbawa Barat 1 orang. Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, ESDM, dan relawan masih melakukan evakuasi. 
ADVERTISEMENT
Bantuan logistik terus disalurkan ke korban gempa di Lombok. Stok logistik mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi. Apalagi bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak. Adanya gempa 6,9 SR telah menyebabkan beberapa jalan mengalami rusak dan longsor. 
Warga membuat tenda dan memilih tetap berada di luar rumah pascagempa di Ampenan, Mataram, NTB, Minggu (19/8). (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)
zoom-in-whitePerbesar
Warga membuat tenda dan memilih tetap berada di luar rumah pascagempa di Ampenan, Mataram, NTB, Minggu (19/8). (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)
Upaya penanganan darurat terus diintensifkan. Percepatan bantuan perbaikan rumah rusak terus dilakukan. Begitu juga perbaikan fasilitas umum seperti rumah sakit, puskesmas, dan sekolah darurat dilakukan percepatan sambil menunggu tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya. Operasi pasar untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan ketersediaan bahan-bahan pokok terus dilakukan.
"Gempa susulan dari gempa 6,9 SR masih terus berlangsung. Tercatat 101 kali gempa susulan sudah berlangsung dengan 9 kali gempa dirasakan pukul 11.00 WITA. Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada," ucap Sutopo.
ADVERTISEMENT
"Jangan terpancing pada isu-isu atau berita yang menyesatkan. Saat ini masih marak hoaks di Lombok dan Sumbawa. Di saat masyarakat Lombok dirundung duka dan derita akibat gempa beruntun, tenyata banyak pihak yang menebarkan informasi yang tidak benar dan menyesatkan," pungkasnya.