Debat Pilgub Sumut: Djarot-Sihar dan Edy-Musa Pamer Program Pendidikan

12 Mei 2018 20:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debat publik pilgub Sumatera Utara. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Debat publik pilgub Sumatera Utara. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Debat edisi kedua Pilgub Sumatera Utara 2018 antara pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur nomer urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajecksah dan Djarot Saiful Hidayat kembali digelar oleh KPU Sumut di Hotel Adimulya, Medan.
ADVERTISEMENT
Kedua paslon akan memaparkan visi misinya terkait pembangunan yang berkeadilan dan berkesetaraan. Di awal paparannya paslon nomer 1 memiliki visi untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial di Sumut.
"Penduduk miskin periode 2017 1,4 jiwa jadi pengangguran 5,60 persen, lebih besar dari pengangguran nasional. Bercermin dari hal itu, kami Eramas (Edy-Musa) menyiapkan konsep untuk menyelesaikan masalah itu dengan melibatkan aspek ekonomi dan non ekonomi," ujar Edy dalam paparannya, Sabtu (12/5).
Kemudian, di aspek pendidikan, Edy mengatakan bakal menaikkan anggaran pendidikan di Sumut sampai 20 persen dari anggaran saat ini yang hanya 4 persen dari total APBD Sumut. Ia yakin, dengan mengatur program pendidikan dan kurikulum sekolah formal dan nonformal, maka kualitas pendidikan di Sumut akan semakin baik.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Edy meyakinkan serapan anggaran pendidikan akan bisa dimaksimalkan.
"Anggaran pendidikan yang dianggarkan oleh APBD bisa diserap oleh Sumut karena pengaturan program dan anggaran sekarang walaupun itu kecil saat ini belum terserap secara maksimal," tuturnya.
"Yang mau kita benarkan programnya sehingga tercapai tujuannya, dana mau kita banyak kita ambil kalau tidak kita atur budi pekerti tidak tercapai, medsos menambah pengetahuan kita karena kita kurang budi pekerti digunakan memfitnah orang, jadi itu gunanya ilmu, ilmu adalah benar," tambahnya.
Debat publik pilgub Sumatera Utara. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Debat publik pilgub Sumatera Utara. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
Sementara itu, Djarot mengadopsi program ketika masih menjabat di DKI Jakarta dengan mengeluarkan Kartu Sumut Pintar. Diharapkan, kartu tersebut bisa menggratiskan biaya sekolah anak-anak yang kurang mampu melalui sokongan APBD beserta program-program lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah siapkan kartu sehingga anak-anak kita harus sekolah tidak boleh karena terbatas biaya, kemudian kita akan bangun 1 kecamatan itu ada 1 SMA/SMK sehingga daya jangkau leboh dekat, ketiga kita harus berikan perhatian kepada guru-guru honorer dan madrasah supaya terlibat untuk mengajar anak-anak sekolah," kata Djarot.
"Kami juga akan dorong anak-anak miskin bila masuk PTN maka akan kita berikan beasiswa 12 juta pertahun, sehingga wajib belajar 12 tahun bisa kita laksanakan," pungkasnya.