Dedi Mulyadi Ingin Taksi dan Ojek Konvensional Beralih ke Online

12 Oktober 2017 22:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (Foto: ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (Foto: ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Transportasi online yang menjamur di sejumlah daerah, kerap menuai pro dan kontra bahkan berujung konflik. Ada yang mendukungnya karena lebih efisien, namun tak jarang pula keberadaannya dianggap merugikan transportasi konvensional.
ADVERTISEMENT
Di Jawa Barat salah satunya, sempat beredar kabar soal pelarangan taksi online oleh Dinas Perhubungan Jawa Barat. Setelah diklarifikasi, pihak Dishub ternyata hanya melakukan sosialiasi agar taksi online tak beroperasi sementara, sebab belum ada aturan resmi yang mengaturnya.
Polemik tersebut adalah satu dari sekian masalah yang menjadi tanggung jawab para kepala daerah. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, berpendapat, salah satu solusinya adalah pengemudi transportasi online dan konvensional harus saling bersinergi.
"Harus dibuat sinergi, kan di situ ada konflik antara transportasi jasa online dengan trasportasi umum yang manual. Caranya sinergikan," kata Dedi di kantornya, Kamis (12/10).
Ketua DPD Golkar Jawa Barat ini menjelaskan, sinergi yang dimaksud salah satunya adalah dengan membina para pengemudi ojek konvensional untuk menjadi pengemudi ojek online dengan memberikan pelatihan.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana caranya adalah ojek atau sopir yang hari ini menggunakan umum itu, dididik untuk menjadi pengguna transportasi sistem aplikasi online," jelasnya.
Dedi berpendapat di era ini sebagian besar masyarakat sudah tak mungkin lagi menolak perkembangan teknologi. Untuk di wilayah Purwakarta sendiri, kata Dedi, pihaknya sudah mulai menerapkan pelatihan tersebut.
"Kami sudah bikin pelatihan. Ini bikin pelatihan kita. Kan teknologi gak bisa ditolak. Orang hari ini sudah manja. Pingin enak saja. Beli sayuran itu sudah tukang ojek. Beli obat di Apotik pake ojek online,"jelasnya.
"Gak bisa ditolak, nah tinggal bagaimana agar yang transportasi manual tidak kehilangan rezeki caranya latih mereka jadi pekerja online tinggal didik aja. Tinggal dialihkan aja," tutup Dedi.
ADVERTISEMENT