Deklarasi Alumni Yogya ke Jokowi Terancam Dibatalkan Bawaslu

22 Maret 2019 19:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jumpa pers Alumni Jogja SATUkan Indonesia, di Sagan, Kota Yogyakarta, Selasa (12/3). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jumpa pers Alumni Jogja SATUkan Indonesia, di Sagan, Kota Yogyakarta, Selasa (12/3). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Acara deklarasi dukungan 'Alumni Jogja SATUkan Indonesia' untuk capres nomor urut 01 di Stadion Kridosono yang rencananya digelar pada Sabtu, (23/3) terancam batal. Bawaslu DIY memperingatkan kepada panitia acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Musababnya, acara itu ternyata diinisiasi relawan capres nomor urut 01, bukan tim kampanye daerah.
Ketua Bawaslu DIY Bagus Sarwono mengatakan institusinya telah memberikan surat imbauan kepada panitia soal pelarangan acara tersebut.
“Rencana kegiatan besok dari relawan pendukung 01. Kemudian itu kan kegiatan relawan yang tidak terdaftar tim pelaksana kampanye ya tetapi isinya kampanye. Padahal aturan PKPU dijelaskan kalau yang melakukan kampanye harus dari pihak yang terdaftar sebagai tim kampanye boleh tingkat pusat atau tingkat kabupaten provinsi,” kata Bagus saat dihubungi, Jumat (22/3).
Ada solusi yang ditawarkan oleh Bawaslu DIY, salah satunya adalah mengubah surat izin di mana penanggungjawab acara dari yang sebelumnya relawan ke Tim Kampanye Daerah (TKD) atau Tim Kampanye Nasional (TKN).
ADVERTISEMENT
Kalau relawan mau buat kegiatan ya boleh-boleh saja tapi jangan kampanye. Kalau pun kampanye yang mengurus orang yang terdaftar sebagai pelaksana kampanye,” kata dia.
Bagus juga menawarkan alternatif lain yang bisa dilakukan panitia. Penanggungjawab acara tetap relawan namun kegiatan bukan lagi kampanye melainkan kegiatan umum dengan syarat ada beberapa poin-poin yang harus dipatuhi.
“Atau alternatif kedua kalau digelar relawan boleh, tapi tidak boleh ada atribut seperti gambar paslon 01 dan nomor urut. Yang penting tidak menyampaikan program visi misi atau citra diri dari 01,” katanya.
Bagus mengatakan pihaknya akan melakukan pencegahan di lapangan. Salah satunya dengan datang jauh lebih awal.
Butet Kertaradjasa saat jumpa pers Alumni Jogja SATUkan Indonesia, di Sagan, Kota Yogyakarta, Selasa (12/3). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
“Kami nanti melakukan pencegahan tetap penagwasan di lapangan nanti kita datang lebih awal. Kalau besok masih kampanye kita minta turunkan atribut. Kalau masih gitu (kampanye) bisa kasih status kegiatan dibubarkan,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Panitia Alumni Jogja SATUkan Indonesia, Ajar Budi Kuncoro mengatakan baru pada hari ini pihaknya menerima surat dari Bawaslu DIY. Kini pihaknya akan mengurus izin yang baru dengan mengajukan izin lewat tim kampanye daerah (TKD).
“Surat asli baru kami terima beberapa jam lalu. Kami akan mengajukan proses izin lewat TKD. Kami kolaborasi TKD dan alumni,” katanya kepada wartawan.
Meski waktu mepet, pihaknya optimistis izin akan segera terselesaikan segera. “Ini kan untuk kebaikan bangsa, ora nggo nakal-nakalan (tidak untuk kegiatan nakal),” ucapnya.
Sebelumnya dilaporkan pada Sabtu, (23/2), Jokowi dijadwalkan akan menghadiri deklarasi dukungan dari Alumni Jogja SATUkan Indonesia di Stadion Kridosono. Ada sekitar 30 ribu orang yang merupakan alumni dari perguruan tinggi maupun sekolah di Yogya akan datang dalam deklarasi itu.
ADVERTISEMENT
Sejumlah seniman dan musikus akan tampil, seperti God Bless, Djaduk Ferianto, Butet Kertaradjasa, Sri Krishna, NDX dan santriwati pemilih pemula. Acara itu juga akan diramaikan kesenian tradisional mulai kuda lumping, reog, dan 50 brigade prajurit rakyat atau bregodo. Kill The DJ atau Marzuki turut memandu peserta melakukan gerakan bersama Goyang Jempol.