Demiz soal Tudingan SBY: Ini Akumulasi Masalah Demokrat di Pilkada
ADVERTISEMENT
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar memahami keprihatinan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY ) soal pemeriksaan rumah dinasnya. Menurut dia, tudingan tersebut berangkat dari serangkaian kejadian yang merugikan calon yang diusung Demokrat dalam pilkada serentak.
ADVERTISEMENT
"Memang tidak ada bukti itu digeledah. Tetapi bahasa itu adalah akumulasi persoalan yang sangat tidak mengenakkan Partai Demokrat. Jangan sampai terjadi di Jawa Barat," kata Deddy ketika dihubungi kumparan, Minggu (24/6).
"Ini adalah akumulasi persoalan dari yang mulai Jakarta, di mana ibu Sylviana Murni dipanggi oleh Kejaksaan dan Kepolisian. Peristiwa Kalimantan, peristiwa Papua, juga Madiun kemarin. Penitikberatannya cuma satu, jangan oknum TNI, Polri, maupun BIN, tidak netral," ujarnya.
Menurut Deddy , pemeriksaan rumah dinasnya itu tidak masalah. Sebab, rumah dinas itu sudah diserahterimakan sejak Februari 2018. Ia menduga masalah muncul, salah satunya, juga karena penunjukan Komjen Pol M. Iriawan menjadi Pj gubernur yang kontroversial.
Hal ini memunculkan dugaan ketidaknetralan dalam Pilkada Serentak 2018.
ADVERTISEMENT
"Pak SBY itu tadi, yang penting bisa bersikap netral. Karena statusnya Pak Iriawan masih sebagai Polri aktif. Kedua, masih ada polemik hukum dalam pengangkatannya, kan begitu. Jadi dalam konteks itu, enggak ada geledah. Kan sudah serah terima," jelas cagub Jabar tersebut.
"Jadi diharapkan bukan institusinya, tapi oknum TNI, Polri, maupun BIN. Memohon, saya mohon, agar bersikap netral. Kalau penjelasan kemarin clear," ujar Deddy .
"Seolah-olah kesannya seperti itu (penggeledahan). Maksudnya itu warning, jangan sampai tidak netrallah. Jangan sampai mencari-cari kesalahan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT