Demo Besar Menentang Presiden Aljazair Maju Pilpres Pecah di Prancis

4 Maret 2019 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ribuan orang di Prancis demo menentang niat Presiden Aljazair kembali calonkan diri jadi Presiden. Foto: AFP/JACQUES DEMARTHON
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan orang di Prancis demo menentang niat Presiden Aljazair kembali calonkan diri jadi Presiden. Foto: AFP/JACQUES DEMARTHON
ADVERTISEMENT
Ribuan orang turun ke jalan di sejumlah kota besar di Prancis. Demo pada Minggu (4/3) digelar untuk menolak rencana Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika kembali maju dalam pilpres mendatang.
ADVERTISEMENT
Pemilu Aljazair akan digelar 18 April mendatang. Bouteflika telah memerintah di Aljazair selama empat periode dan mengincar satu periode masa jabatan lagi.
Kemampuan pria 82 tahun ini memimpin Aljazair diragukan setelah terkena stroke pada 2013 lalu. Sejak itu, Bouteflika jarang muncul di publik dan harus menggunakan kursi roda.
Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika duduk di kursi roda. Foto: REUTERS/Ramzi Boudina
Meski kondisi fisik memburuk, Bouteflika bersikeras tetap maju pada pemilu mendatang. Rencananya itu mendapat penolakan dari warganya di dalam maupun luar negeri.
Di Paris, yang menjadi konsentrasi diaspora Aljazair, sebanyak 10 ribu orang turun ke jalan demi menentang Bouteflika. Aljazair merupakan jajahan Prancis yang merdeka pada 1962.
Mereka berkumpul di Palace de la Republique. Walau ada klaim jumlah mencapai 10 ribu, polisi Paris menyatakan demo kali ini diikuti sebanyak 6.000 orang.
Ribuan orang di Prancis demo menentang niat Presiden Aljazair kembali calonkan diri jadi Presiden. Foto: AFP/ZAKARIA ABDELKAFI
Pada unjuk rasa tersebut, pendemo mengibarkan bendera Aljazair sembari berteriak: "keluar, keluar, keluar,"
ADVERTISEMENT
Menurut seorang pendemo Abderrahmane Hamirouche sudah saatnya Bouteflika mundur. Menurutnya, Aljazair butuh perubahan.
"Tidak bagi mandat memalukan ini, 20 tahun sudah cukup, sejak merdeka dari Prancis, Aljazair hanya dikuasai sekelompok orang dengan sistem yang sama," sebut Hamirouche seperti dikutip dari AFP, Senin (4/3).
Demo menentang niat Presiden Aljazair kembali calonkan diri jadi Presiden. Foto: AFP/JACQUES DEMARTHON
"Aljazair kacau padahal negara ini punya potensi jadi kaya, apa yang tersisa bagi generasi mendatang," sambung dia.
Pengunjuk rasa lainnya, Nadia Tamzali menuding di bawah pemerintahan Bouteflika kebebasan berpendapat dikekang dan negara hanya dikuasai militer.
"Mereka membunuh budaya kami, bioskop sudah tidak ada di sana," kata dia.
Demo menentang niat Presiden Aljazair kembali calonkan diri jadi Presiden. Foto: AFP/JACQUES DEMARTHON
Mengetahui demo berlangsung di dalam dan luar negeri bukannya memilih mundur, Bouteflika hanya berjanji tak berkuasa hingga periode jabatannya habis jika terpilih nanti.
ADVERTISEMENT
"Saya berjanji tidak akan lagi menjadi capres bila menciptakan kebebasan, transparansi, dan ketenangan," kata Bouteflika.