Demokrat Akan Bahas Opsi Dukung Gatot Nyapres di Rapat Majelis Tinggi

5 Juni 2018 10:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gatot cium tangan SBY (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gatot cium tangan SBY (Foto: dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Sejumlah internal Partai Demokrat mulai melirik nama mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo agar bisa dicalonkan dalam Pilpres 2018. Kedekatan Gatot dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi salah satu hal yang turut dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
Meski masih berupa pendapat pribadi antarkader, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin menjelaskan bahwa pendapat-pendapat itu nantinya akan diputuskan dalam rapat majelis tinggi, khususnya terkait dengan pencalonan Gatot nanti.
"Kemungkinan masih terbuka. Pastilah pada saat yang tepat itu majelis tinggi akan bersidang di bawah pimpinan ketua majelis tinggi, yaitu Pak SBY dan semua hal-hal strategis yang berkaitan dengan pilpres itu akan diputuskan di majelis tinggi," kata Amir kepada wartawan, Selasa (5/6).
"Wajib dijadikan pegangan manakala majelis tinggi melakukan rapat ini sangat penting adalah salah satu kewenangan majelis tinggi paling strategis," lanjutnya.
SBY bersalaman dengan Gatot Nurmantyo (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
SBY bersalaman dengan Gatot Nurmantyo (Foto: dok. Istimewa)
Selama ini, ia pun menilai bahwa sikap Gatot yang dekat dengan ketua umum mereka, menunjukkan pengakuan kerendahan hati yang dimilikinya. Hal itu seperti terlihat dalam foto Gatot yang mencium tangan SBY di kediaman Chairul Tanjung pada Sabtu (3/6).
ADVERTISEMENT
"Dia itu kan mengawali karier, walaupun belum panglima tapi di bawah pada saat presiden SBY dia ditunjuk KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat). Saya kira itu apa yang diperlihatkan Pak Gatot, kerendahan hati," ujarnya.
Kendati demikian, ia menegaskan, terkait sosok siapa capres yang akan diputuskan partainya nanti, harus pula mempertimbangkan keinginan masyarakat. "Saya kira tidak boleh siapa, sebelumnya yang diinginkan oleh rakyat, itulah," tandasnya.
Gatot dan AHY (Foto: Dok. Istimewa, Puti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gatot dan AHY (Foto: Dok. Istimewa, Puti/kumparan)
Cium tangan Gatot turut memicu spekulasi politik yang sedang digaungkan Demokrat, yaitu poros ketiga di Pemilu 2019. Salah satu simulasi yang didorong Demokrat, adalah Gatot-AHY (Agus Harimurti Yudhoyono).
Terkait hal ini, Gatot pun sudah angkat bicara. Gatot mengatakan, sebagai prajurit, wajar dia mencium tangan Presiden ke-6 RI tersebut yang sudah dianggap seperti orang tua sendiri.
ADVERTISEMENT
"Saya ini prajurit, lahir dari keluarga prajurit, dan kini saya pensiun setelah melengkapi bakti saya pada negara. Orang yang saya cium tangannya ini sudah seperti orang tua saya," ucap Gatot melalui Instagram @nurmantyo_gatot, Minggu (3/6).
Gatot secara terbuka menilai SBY sudah banyak memberikan banyak kesempatan kepadanya selama mengabdi di TNI. Di antara yang paling sering dibicarakan Gatot, adalah jasa SBY yang mengangkatnya menjadi KSAD.
"Pak SBY memimpin bangsa ini 10 tahun sebagai Presiden. Saya diberi kesempatan banyak oleh beliau. Dalam suasana Ramadhan mari kita berdoa, Semoga Allah memberi beliau keberkahan umur. Amin,” tuturnya.