Demokrat Akan Temui Prabowo soal 4 DPD Diberi Dispensasi Dukung Jokowi

9 September 2018 19:36 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di kediaman SBY, Jumat (10/8/18). (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di kediaman SBY, Jumat (10/8/18). (Foto: Adim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Demokrat akan menemui bakal calon presiden Prabowo Subianto pada 12 September 2018. Salah satu agenda yang dibahas, adalah pemberian dispensasi Demokrat bagi para kadernya yang membelot mendukung Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Wasekjen Demokrat Andi Arief, menjelaskan, pertemuan itu sekaligus menjelaskan peta suara politik partainya menghadapi pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Dalam kesepakatan sebelumnya, Demokrat adalah salah satu parpol yang masuk dalam koalisi pendukung Prabowo-Sandi bersama PKS, PAN, dan Gerindra.
"Kita akan ada pertemuan nasional nanti, tapi 'kan sudah sejak lama peta suara ini, sudah lama. Jadi, waktu bertemu dengan Pak Prabowo, kita ada peta suara di mana yang harus dikuatkan dan daerah pertempuran kita sebenarnya 3 Jawa: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur," kata Arief usai menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kompleks Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (9/9).
Perayaan HUT Demokrat dan SBY. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan HUT Demokrat dan SBY. (Foto: Dok. Istimewa)
Baru-baru ini, 7 Dewan Pertimbangan Daerah (DPD) atau pengurus tingkat provinsi meminta izin mendukung petahana di Pilpres 2019. Namun dari daftar itu, hanya 4 wilayah saja yang bisa dimaklumi oleh DPP lantaran bukan menjadi basis Prabowo-Sandi. Meski tak dirinci, sejumlah wilayah itu di antaranya Papua dan NTT.
ADVERTISEMENT
Arief sebelumnya menyebut dispensasi itu diperlukan untuk kebutuhan pileg semata. Ia pun mencontohkan sikap yang dilakukan Demokrat, sama halnya dengan PKS yang tak mungkin mengkampanyekan Prabowo-Sandi di daerah bukan basis massa mereka.
"Jadi memang ini 'kan antik, nih, pemilu kita ini. Ada kepentingan pileg, ada kepentingan pilpres juga. Jadi, hal-hal semacam itu harus kita atur. Misal PKS di NTT, enggak mungkin PKS di NTT mengkampanyekan Prabowo," jelasnya.
Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"PAN di NTT mengkampanyekan Prabowo juga saya rasa berat," imbuh Arief.
Arief menekankan, dalam pertemuan nanti, tugas Prabowo sebagai calon presiden yang diusung, juga akan dibeberkan. Pasalnya, menurut Arief, Prabowo membutuhkan bimbingan dari Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Prinsipnya, sebetulnya dengan semua partai, Pak Prabowo 'kan yang lebih aktif, jadi pak SBY ini 'kan anggota koalisi, dia sebagai penasihat. Yang perlu kita tahu, superstar dalam pemilu ini adalah Prabowo, jadi dia lah superstar-nya itu," ujar Andi.
ADVERTISEMENT
"Jadi, jangan sampai ada pertemuan superstar-nya itu banyak, enggak bisa," pungkasnya.