Demokrat Bantah Koalisi dengan Gerindra: Keputusan Usai Lebaran

19 April 2018 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan SBY dan Prabowo (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan SBY dan Prabowo (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat memberi syarat koalisi kepada Gerindra. Demokrat akan bergabung asalkan capres yang diusung bukan Prabowo Subianto. Namun, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyebut opsi koalisi dengan Gerindra masih belum dibicarakan secara detil di internal partainya.
ADVERTISEMENT
Namun, Demokrat sangat terbuka untuk berkomunikasi dengan seluruh partai guna menentukan sikap koalisi di Pemilu 2019.
“Semua terbuka kemungkinan dan itu akan kita putuskan setelah Lebaran, setelah puasa. Komunikasi masih terbangun terus dengan semua kemungkinan koalisi yang ada,” kata Syarif saat dihubungi, Kamis (19/4).
Terkait dengan posisi capres dan cawapres, Syarief menjelaskan, hal itu bisa didiskusikan dan diputuskan bersama. Namun, kata dia, dalam berkoalisi perlu adanya komitmen untuk saling menghargai dan menghormati. Termasuk menyusun platform visi misi bersama.
“Kalau kita berkoalisi kan kita banyak memang yang harus diperhatikan. Pertama kita harus sama-sama membuat visi misinya. Kita harus saling menghargai, saling respect, harus loyal di antara kita,” tutur Anggota Komisi I DPR itu.
ADVERTISEMENT
“Nah saya pikir itu, begitu juga dalam memilih menentukan capres dan cawapres nanti harus bareng. Jadi yang penting kita sekarang koalisi dulu siapa,” imbuhnya.
Sebelumnya, Politikus Demokrat Ferdinand Hutahean mengatakan, koalisi antara Demokrat dengan Gerindra akan terjadi apabila capres yang diusung bukan Prabowo. Hal itu merupakan masukan dari masyarakat kepada SBY dengan jajaran elite Demokrat lainnya.
“Saya mendampingi SBY. Kami tuh menyerap langsung dari masyarakat banyak yang enggak suka Jokowi, tapi enggan milih Prabowo. Mereka tidak menentukan pilihan,” ucap Ferdinand kemarin.