Demokrat Buka Peluang Lanjutkan Koalisi dengan PDIP di 2019

8 Januari 2018 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SBY dan Mega (Foto: Twitter/@isari68)
zoom-in-whitePerbesar
SBY dan Mega (Foto: Twitter/@isari68)
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat dan PDIP membangun koalisi di sejumlah daerah Pilkada Serentak 2018. Di antaranya, Pilgub Jawa Tengah dan Kalimantan Barat. Tak hanya membuka ruang kerja sama di skala pilkada, PDIP dan Demokrat membuka peluang kerja sama politik di tingkat nasional.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan kerja sama politik di tingkat nasional jelang Pilpres 2019 di antara kedua partai bisa terwujud.
“Politik ini kan tidak 100 persen science ya. Tapi juga art. Jadi segala kemungkinan hal-hal yang terbaik itu bisa saja terjadi dan kalau toh itu benar terjadi maka tentunya menuju kemegahan daripada Indonesia,” katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/1).
Agus melanjutkan, apabila PDIP dan Demokrat bisa berkoalisi, maka konsolidasi politik di Indonesia akan semakin baik. Menurut Agus, konsolidasi politik ini bisa terjadi apalagi hasil sejumlah lembaga survei menunjukkan bahwa elektabilitas terkuat sebagai capres adalah Presiden Joko Widodo. Sementara, untuk cawapres adalah Agus Harimurti Yudhoyono.
ADVERTISEMENT
“(Jokowi-AHY) Bisa saja terjadi tapi kita tunggu perkembangannya. Tapi yang jelas semuanya itu berjalan sesuai dengan waktu, dengan keinginan dari masing-masing kita,” jelas Wakil Ketua DPR RI itu.
Agus Hermanto, salah satu pimpinan DPR RI. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Agus Hermanto, salah satu pimpinan DPR RI. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
“Kalau kita lihat dari survei-survei yang ada, kita ketahui ini adalah suatu popularitas yang tertinggi bahkan juga elektabilitas. Yang tertinggi adalah Pak Jokowi untuk capres dan Pak AHY punya elektabilitas yang tinggi juga untuk jadi cawapres,” imbuh Agus.
Diketahui, PDIP dan Partai Demokrat menjaling koalisi di Pilgub Jateng dengan mengusung petahana Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Taj Yasin (Gus Yasin). Selain di Jateng, PDIP dan Demokrat juga menjalin kerjasama di Pilgub Kalbar dengan mengusung Karolin Margret Natasa dan Suryatman Gidot.