Demokrat: Didukung Massa Reuni 212, Elektabilitas Prabowo Meningkat

3 Desember 2018 15:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ferdinand Hutahaean di Reuni 212. (Foto: Dok. Ferdinand Hutahaean)
zoom-in-whitePerbesar
Ferdinand Hutahaean di Reuni 212. (Foto: Dok. Ferdinand Hutahaean)
ADVERTISEMENT
Partai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meyakini Reuni 212 tidak memuat unsur politik dan kampanye. Meski begitu, Kepala Divisi Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, tak menampik aksi ini telah meningkatkan elektabilitas Prabowo sebagai capres.
ADVERTISEMENT
“Agenda 212 itu tentu akan menaikkan elektabilitas Prabowo yang sesungguhnya kami yakini sejak awal akan lebih tinggi dari Jokowi (Joko Widodo). Meski banyak lembaga survei melakukan survei dan merilisnya bahwa Jokowi masih tinggi. Bagi kami, itu hanya sebuah ilusi yang dibanggakan,” kata Ferdinand saat dihubungi, Senin (3/12).
Dalam aksi tersebut, Prabowo turut hadir memenuhi undangan panitia. Bahkan Ketua Umum Partai Gerindra itu juga diberikan kesempatan untuk berorasi di hadapan peserta aksi.
Ferdinand menilai, Jokowi tidak bisa membuat sebuah acara yang dihadiri banyak massa seperti Reuni 212. Menurutnya, massa yang hadir dalam acara tersebut, dilandasi keinginan untuk mengubah kondisi bangsa di era Jokowi yang dinilai tidak nyaman.
Calon Presiden Nomor 02, Prabowo Subianto, saat hadiri acara Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden Nomor 02, Prabowo Subianto, saat hadiri acara Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
“Coba Jokowi bikin acara, tidak akan ada yang hadir ikhlas seperti itu dan sebesar itu,” ujar Ferdinand.
ADVERTISEMENT
“Itulah yang mendorong masyarakat sebesar itu datang. Jadi tentu mereka mendukung Prabowo, bukan Jokowi karena perubahan ada di Prabowo, bukan di Jokowi,” imbuhnya.
Sama seperti Prabowo, Ferdinand turut menjadi salah satu tokoh yang meramaikan Reuni 212. Dia hadir tanpa atribut partai sebagaimana tokoh politikus lainnya. Ferdinand menganggap, Reuni 212 telah menunjukkan kuatnya arus masyarakat sebagai sikap perlawanan terhadap ketidakadilan dan kekuasaan.
"Saya meyakini betul dan merasakan betapa besarnya spirit perlawanan akan ketidakadilan dan ingin memperbaiki kerusakan bangsa yang terjadi," ucap Ferdinand dalam kesempatan terpisah, Minggu (12/2).