Demokrat DKI Nilai Wacana KLB karena Suara Partai Menurun Tak Relevan

15 Juni 2019 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santoso, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Santoso, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah politikus senior Partai Demokrat mengusulkan agar segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Mereka mendorong adanya gerakan penyelamatan partai yang pada Pileg 2019 hanya mendapatkan suara 7 persen.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Ketua DPD Demokrat DKI Santoso mengatakan turunnya perolehan suara Demokrat dalam pileg sudah diprediksi sejak jauh hari. Sebab, dalam pilpres maupun pileg kali ini, Demokrat tidak mempunyai efek ekor jas.
"Kami pengurus Partai Demokrat dari DPC sampai DPD sudah memprediksi, bertahan saja sudah bagus, kenapa? Karena dengan sistem pemilu bersamaan dengan pileg dan pilpres, di mana Demokrat tidak memiliki efek ekor jas, maka kami bisa mempertimbangkan bahwa suara kita akan turun," kata Santoso di kantornya, Bambu Apus, Jakarta Timur, Sabtu (15/6).
Ia mengatakan perolehan suara yang menurun juga terjadi pada Pileg 2019 di Provinsi DKI Jakarta. Namun, ia bersyukur perolehan kursi masih tetap sama 10 kursi.
"Seperti DKI Jakarta secara persoalan suara, kita turun dibanding Pileg 2014, tapi secara peroleh kursi, tetap. Untuk ukuran persentasenya kita naik jadi ke empat," ucap Santoso.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Santoso menilai alasan KLB karena Demokrat mengalami penurunan perolehan suara dalam pemilu tidak relevan. Sebab penurunan perolehan suara sudah diprediksi sebelumnya.
"Penurunan suara kemungkinan ini bisa terjadi karena kita tidak memiliki efek ekor jas," ujarnya.