Demokrat Doakan Ruhut Sitompul: Semoga PDIP Jadi Partai Terakhir

Jubir Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul hadir di sidang perdana kasus pernodaan agama dengan terdakwa Basuki T Purnama (Foto: Aditia Noviansyah/Kumparan)

Ruhut Sitompul telah bergabung ke partai besutan Megawati Soekarnoputri yaitu PDIP. Ia kini mendapatkan tugas sebagai juru kampanye (jurkam) pasangan calon di Pilkada 2018. Padahal, Ruhut dulu sebelumnya terkenal vokal membela Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon mengaku tak terlalu kaget dengan manuver Ruhut. Ia malah balik mendoakan agar Ruhut sukses di partainya yang baru.

"Kalau benar sudah resmi masuk PDIP, kami mendoakan sukses di PDIP dan semoga ini jadi partai terakhir Ruhut," ujar Jansen ketika dihubungi, Senin (30/4).

Lebih lanjut, Jansen mengatakan, Ruhut memiliki kebiasaan berkoar-koar agar dikesankan sebagai orang yang idealis dan teguh pendirian.

"Karena selama ini setiap masuk ke partai mana pun beliau kan selalu ngomong 'ini partai terakhir saya, ini partai terakhir saya'. Semoga kali ini omongan itu mendapatkan kebenarannya," ucap Jansen.

Sebelumnya, pasang surut hubungan Ruhut dan Demokrat dimulai ketika Pilgub DKI 2017. Saat itu, Ruhut lebih memilih mendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat ketimbang paslon yang diusung Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Akhirnya, setelah diperingatkan dan disidang oleh Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Ruhut akhirnya dipecat dari keanggotaan karena dianggap sudah tidak sesuai dengan garis partai.

Namun, mantan politikus Golkar itu menolak dipecat dari keanggotaan tetapi menerima keputusan tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR periode 2014-2019. Ruhut lalu muncul perdana dengan seragam PDIP dalam kampanye Djarot-Sihar di Asahan, Sumut, Minggu (29/4).