Demokrat: Gatot-AHY Bisa Jadi Kandidat Alternatif Poros Ketiga

7 Mei 2018 11:43 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Puti Cinintya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Puti Cinintya/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat terus berupaya untuk bisa membangun poros ketiga pada Pilpres 2019. Demokrat menilai kehadiran poros ketiga pada pilpres mendatang sebagai solusi menghindari tensi politik yang memanas. Salah satunya polemik tagar ganti presiden versus tagar yang berupaya mempertahankan Jokowi baik.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, hastag #2019GantiPresiden dengan #2019TetapJokowi tampaknya sudah menjadi polemik nasional. Hal itu, kata dia, telah memicu suhu politik nasional menjadi panas.
“Suhu politik semakin tinggi, semakin panas. Ini karena stigma publik hanya dipecah kepada kubu Jokowi dan Prabowo semata. Akhirnya energi yang bertolak belakang ini menjadi adu kuat dan ancamannya justru keutuhan bangsa,” kata Ferdinand dalam keterangan tertulis, Senin (7/5).
Melihat hal itu, Ferdinand menilai kehadiran poros ketiga sebagai solusi untuk menghindari perpecahan bangsa.
“Poros ketiga menjadi jalan menyelamatkan bangsa. Poros ketiga yang tadinya menjadi jalan alternatif, sekarang justru menjadi jalan yang akan menjadi pilihan utama,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, Ferdinand menyatakan, sosok mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa dijadikan capres-cawapres alternatif poros ketiga.
Selain itu, dia menyebut, Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketum PAN Zulkifli Hasan juga sosok potensial untuk bisa mengisi capres-cawapres alternatif di poros ketiga.
“Saya pikir, Gatot Nurmantyo dengan AHY bisa menjadi pilihan dan menjadi jalan keluar dari konflik dan kemelut yang semakin dalam ini. Ada juga Cak Imin, ada Zulkifli Hasan, ada Yusril, ada Chairul Tanjung yang juga layak disimulasikan menjadi jalan keluar dan solusi bagi polemik yang tak kunjung bisa diselesaikan dengan baik,” tutupnya.