Demokrat Juga Pertimbangkan Tuan Guru Bajang Maju Pilpres 2019

28 Februari 2018 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur NTB, M Zainul Majdi menyapa warga yang menjadi korban banjir Bima. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur NTB, M Zainul Majdi menyapa warga yang menjadi korban banjir Bima. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/ kumparan)
ADVERTISEMENT
Nama Komandan Satuan Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi tokoh yang disiapkan Demokrat untuk bertarung di Pilpres 2019. Nama AHY pun kerap masuk dalam berbagai lembaga survei sebagai kandidat cawapres.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata, tak hanya AHY yang dipersiapkan oleh Demokrat untuk terjun di Pilpres 2019. Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang, juga menjadi alternatif cawapres lain yang berasal dari Demokrat. Wasekjen Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menilai TGB merupakan salah satu kader muda partainya yang cukup potensial. Sehingga masuk dalam radar survei internal Demokrat.
"Ada juga kader yang tak kalah bagus, TGB ya anak muda juga. Dan masih ada juga yang lain-lain. TGB juga masuk radar dalam survei," kata Didi di kantor Populi Center, Jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat, Rabu (28/2).
Namun, sejauh ini, menurutnya, AHY masih menjadi nama yang diinginkan oleh mayoritas kader untuk maju di 2019. Tetapi, Didi menjamin Demokrat tidak akan mengucilkan kader yang lainnya.
ADVERTISEMENT
"Banyak yang menginginkan begitu. Mayoritas menginginkan AHY, namun kita tidak mengecilkan yang lain. Baik TGB ya, tokoh muslim yang punya visi jauh ke depan, tentu juga jadi pertimbangan ya," ujarnya.
Adapaun soal keputusan siapa yang bakal diusung di Pilpres nanti, ia menegaskan akan diputuskan dalam majelis tinggi partainya dengan mempertimbangkan masukan dari seluruh tingkatan.
"Tinggal nanti kalau di Demokrat ada yang namanya majelis tinggi partai, itu yang akan memutuskan siapa yang menjadi capres, siapa menjadi cagub, siapa yang menjadi legislatif DPR RI. Keputusannya di majelis tinggi. Capres atau cawapres juga majelis tinggi yang punya kompetensi," pungkasnya.