Demokrat Kritik Pidato Jokowi ke Relawan: Kita Ingin Situasi Teduh

5 Agustus 2018 17:34 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hinca IP Pandjaitan, Sekjen Partai Demokrat (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hinca IP Pandjaitan, Sekjen Partai Demokrat (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pidato Presiden Jokowi yang meminta relawannya berkampanye dengan damai namun harus berani jika ada yang mengajak berkelahi menuai polemik. Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menilai, tidak seharusnya kepala negara mengatakan hal itu.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin semuanya teduh, kita ingin semuanya berjalan fair, apalagi beliau kan presiden, kepala negara, kita ingin sekali bahwa semuanya berjalan dengan demokratis, fair, jujur, adil, dan menyenangkan," ucap Hinca di Cafe Mandailing, Lebak Bulus, Jaksel, Minggu (5/8).
Hinca juga mengingatkan agar parpol dan para elitenya senantiasa menjaga situasi tenang jelang pemilu. Sehingga, lanjut dia, Pemilu 2019 bisa berlangsung dengan damai dan riang gembira.
"Kita ingatkan sesama parpol, sesama elite politik, yuk kita bikin pemilu damai, riang gembira, yang semuanya di negeri kita sama-sama," kata Hinca.
Pidato Jokowi tersebut disampaikan di depan ribuan pendukungnya di SICC, Bogor, Sabtu (4/8) lalu. Pernyataan Jokowi tersebut menuai polemik lantaran dianggap mengajak relawannya beradu fisik oleh beberapa orang.
ADVERTISEMENT
"Lakukan kampanye yang simpatik. Tunjukkan diri kita relawan yang bersahabat dengan semua golongan. Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi di SICC Bogor, Sabtu (5/8).