Demokrat Minta Bawaslu Proaktif Awasi Iklan Jokowi di Bioskop

13 September 2018 15:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Presiden Jokowi di Unipa Surabaya, Kamis (6/9). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Presiden Jokowi di Unipa Surabaya, Kamis (6/9). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat menanggapi diputarnya iklan capres petahana Jokowi di bisokop seluruh di Indonesia. Diduga iklan tersebut berisi muatan kampanye Pilpres 2019. Iklan tersebut memuat konten pencapaian pemerintahan selama kepemimpinan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) proaktif mengawasi fenomena iklan seperti ini untuk memastikan tidak ada aturan yang dilanggar.
“Semua itu kan diawasi Bawaslu, kita minta tentu Bawaslu yang harus proaktif apakah ada pelanggaran atau tidak,” katanya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9).
Syarief Hasan tiba di rumah SBY di Kuningan (Foto: Fitra Ardianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Syarief Hasan tiba di rumah SBY di Kuningan (Foto: Fitra Ardianto/kumparan)
Menurutnya, peserta pemilu harus mengukuti aturan-aturan yang berlaku terkait motode kampanye. Maka dari itu, kata dia, jika Bawaslu menemukan ada indikasi kecurangan, maka harus ditindaklanjuti.
“Kita ini kan peserta pemilu. Jadi kita yang harus ikuti aturan-aturan. Yang melakukan penilaian, melanggar atau tidak kan Bawaslu, silakan Bawaslu menindaklanjuti kalau ditengarai ada pelangaran,” ujar anggota Komisi I DPR itu.
ADVERTISEMENT
“(Jadi) sebaiknya kita kembalikan pada aturan kampanye. Kita serahkan pada Panwaslu, Bawaslu untuk menilai. (Soal lumrah atau tidak) ini semua kan ada aturannya, jadi semua parpol harus ikuti aturan kampanye,” tutup Syarief.
Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
Di kesempatan terpisah, Bawaslu berpendapat iklan tersebut tidak masalah ditayangkan di seluruh bisokop dan berisi konten capaian kinerja pemerintah. Sebab, hingga kini belum ada capres-cawapres yang ditetapkan oleh KPU.
“Belum ada capres. Kalau sudah ditetapkan sebagai calon baru bermasalah,” kata anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja melalui pesan singkat kepada kumparan, Rabu (12/9).
Iklan berdurasi singkat itu merupakan potongan dari video panjang yang bertajuk "2 Musim, 65 Bendungan". Video lengkap berdurasi lebih 4 menit di-posting Jokowi di akun YouTube-nya pada 23 Juli 2018. Iklan itu menggambarkan bendungan-bendungan yang dibangun sebagai bagian dari ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Iklan yang juga terdapat suara Presiden Jokowi itu diakhiri dengan tagar #MenujuIndonesiaMaju dan pesan Jokowi yang berbunyi:
"Membangun bendungan akan menjamin produksi pangan kita di masa depan. Karena kunci ketahanan pangan adalah ketersediaan air.”