Demokrat Pecah soal Dukungan ke Jokowi di Pilpres 2019

16 Juli 2018 12:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agus Hermanto, salah satu pimpinan DPR RI. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Agus Hermanto, salah satu pimpinan DPR RI. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perbedaan dukungan politik di internal Partai Demokrat di Pilpres 2019 semakin terasa. Ada pihak-pihak yang disinyalir ingin mengarahkan Demokrat untuk merapat ke kubu Jokowi.
ADVERTISEMENT
Namun, ada juga pihak di internal yang menginginkan Demokrat tidak mendukung Jokowi di pilpres. Kontrasnya perbedaan ini juga ditunjukkan dengan laku politik para elite Demokrat.
Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Agus Hermanto mengamini adanya perbedaan pendapat di partai terkait dukungan di Pilpres 2019.
"Kalau sekarang ini kan tentunya ada yang berbeda, tapi semuanya kan tentu masih dibicarakan. Tapi perbedaan itu tentunya tidak boleh juga disampaikan di media. Akhirnya kan menjadi titik kelemahan-kelemahan kita," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/7).
Pekan lalu, Agus Hermanto membangun komunikasi politik dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di DPP PDIP. Pertemuan ini sontak menimbulkan spekulasi hubungan PDIP-Demokrat mulai membaik. Pun dengan spekulasi bahwa Demokrat akan mendukung Jokowi.
ADVERTISEMENT
Tetapi, golongan-golongan muda di Demokrat seperti Ketua DPP Jansen Sitindaon, Wasekjen Rachlan Nasdidik, Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Ferdinand Hutahean, hingga Wasekjen Andi Arief menolak anggapan itu. Mereka menginginkan Demokrat bisa mengusung calonnya sendiri dan tidak terlalu bergantung pada Jokowi.
Agus berharap, semua perbedaan pendapat itu bisa menyatu setelah partai memutuskan sikap politiknya secara resmi terkait dukungan di pilpres.
"Kita sudah mempunyai aturan bahwa kita harus mengikuti fatsun yang ada di dalam parpol. Mana kala parpol sudah memutuskan, itulah yang harus diikuti," tuturnya.
"Kami yakini seluruh kader akan mengikuti fatsun dari Partai Demokrat," imbuh Wakil Ketua DPR tersebut.
Sementara Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, partainya melalui majelis tinggi partai terus menggodok seluruh opsi yang ada di pilpres. SBY mengajukan 5 kontrak politik untuk kubu Jokowi, Prabowo atau poros ketiga yang ingin dukungan Demokrat.
ADVERTISEMENT
Sementara salah satu kadernya, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi telah menyatakan dukungannya terhadap Jokowi di Pilpres 2019. TGB memastikan dukungannya ini bukan dalam kapasitasnya sebagai kader Demokrat, melainkan pribadi.