news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Demokrat Sebut Perusak Baliho SBY di Riau Institusi Siluman

18 Desember 2018 22:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan saat beri penjelasan mengenai perobekan baliho Demokrat di Riau. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan saat beri penjelasan mengenai perobekan baliho Demokrat di Riau. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan meyakini ada dalang di balik tindakan perusakan secara massif atribut bendera dan baliho Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Dalang tersebut berwujud institusi siluman yang sengaja memberi perintah perusakan terhadap atribut partainya.
ADVERTISEMENT
"Demokrat meyakini ada institusi siluman yang jadi mastermind, inisiator, dan pemberi perintah (perusakan)," kata Hinca di DPP Partai Demokrat, Selasa (18/12).
Hinca mengatakan, institusi siluman ini yang mengotaki perusakan secara massif, ratusan baliho dan ribuan bendera Partai Demokrat di Riau. Perusakan tersebut, kata Hinca, dilakukan pada 15 Desember, pukul 00.00 hingga 03.00 WIB.
"Tidak benar yang dirusak satu lembar, tidak benar satu buah. Banyak. Makanya kami sebut itu massif. Perusakan, perobekan, dan penghilangan. Baliho SBY dan bendera Demokrat sebagian dibuang di parit-parit, yang jumlahnya ratusan untuk baliho dan untuk bendera ribuan dari yang kecil sampai besar," ujarnya.
SBY melihat Bendera Partai Demokrat Dirobek di Pekanbaru, Riau. (Foto: Twitter/@AgusYudhoyono)
zoom-in-whitePerbesar
SBY melihat Bendera Partai Demokrat Dirobek di Pekanbaru, Riau. (Foto: Twitter/@AgusYudhoyono)
ADVERTISEMENT
Namun demikian, institusi siluman ini bukanlah PDIP yang disebut oleh Menkopolhukam Wiranto sebagai pelaku perusakan. Begitu juga oknum dari Partai Demokrat sendiri yang disebut juga sebagai salah satu pelaku perusakan.
"Dipaksakan ada Partai Demokrat kadernya terlibat. Kami korbannya masak teribat," ucap Hinca.
"Jangan mencari kambing hitam dan jangan korbankan mereka yang tidak berdaya. Kami serukan hentikan praktek ini di masa depan tidak boleh terjadi lagi," pungkasnya.