Demokrat: Sikap PDIP Ganggu Wacana Koalisi di 2019

23 Maret 2018 14:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syarief Hasan, Ketua Harian Partai Demokrat. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Syarief Hasan, Ketua Harian Partai Demokrat. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat merasa tidak nyaman atas tudingan PDIP yang malah melempar kesalahan terkait kasus dugaan korupsi e-KTP. Demokrat menyebut, sikap PDIP sangat mengganggu komunikasi politik yang tengah dibangun kedua partai.
ADVERTISEMENT
“Ya kalau dibilang mengganggu ya sangat mengganggu. Kita kan harus saling menghargai. Koalisi itu harus saling menghargai,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan saat dihubungi, Jumat (23/3).
Adapun kisruh itu berawal dari nyanyian Setya Novanto di persidangan pada Jumat (22/3), yang menyeret sejumlah politisi PDIP. Mulai dari Ganjar Pranowo, Olly Dondokambey, Puan Maharani hingga Pramono Anung disebut turut menerima uang sebesar USD 500 ribu.
Setya Novanto di Pengadilan Tipikor. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Setya Novanto di Pengadilan Tipikor. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
PDIP sebelumnya sudah membantah partainya ikut terlibat saat proyek e-KTP bergulir. Sebab, saat proyek tersebut dirancang dan kemudian disahkan, posisi PDIP adalah partai oposisi yang tidak berada di dalam pemerintahan.
Kendati demikian, Syarief mengaku, koalisi antara Demokrat dengan PDIP baru sebatas wacana. “Kita kan bilang, ini kan kemungkinan. Kemungkinan itu kan bisa iya, bisa tidak. Lihat saja nanti,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Syarief juga menekankan, bila ada perbedaan pandangan antar partai, maka perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan. Dan, ketegangan antara Demokrat dengan PDIP perlu menjadi catatan bagi partai lain dalam membangun wacana koalisi.
“Kalau ada perbedaan kan ya jangan perbedaannya yang diangkat. Iya (harus jadi catatan),” tutupnya.