Demokrat Singgung Persekusi Neno: Zaman SBY Hak Pendemo Dilindungi

28 Agustus 2018 5:50 WIB
Neno Warisman (Foto: Instagram @bundanenowarisman)
zoom-in-whitePerbesar
Neno Warisman (Foto: Instagram @bundanenowarisman)
ADVERTISEMENT
Aktivis gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman, mengalami tindakan persekusi hingga pemaksaan pulang saat hendak melakukan kegiatan deklarasi gerakan tersebut di Pekanbaru, Riau.
ADVERTISEMENT
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, menilai aksi persekusi dan pemulangan paksa Neno itu telah menodai semangat 20 tahun reformasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat.
"Terkesan aparat negara tidak netral, mengikuti kemauan sepihak orang-orang tertentu," ujar Didi dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Selasa (28/8).
Seharusnya, kata Didi, aparat negara khususnya polisi, melindungi dan memberikan kesempatan kepada Neno untuk tetap bisa berekspresi dan menyatakan pendapatnya.
"Sejauh gerakan politik tersebut tidak anarkis, maka tidak perlu harus ada kekawatiran berlebihan terhadap gerakan mereka yang mendorong ganti presiden tersebut sebagai gerakan harus ditakuti secara berlebihan," ucapnya.
Politikus Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin, Didi Irawadi Syamsuddin. (Foto: Instagram @didi_irawadi)
zoom-in-whitePerbesar
Politikus Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin, Didi Irawadi Syamsuddin. (Foto: Instagram @didi_irawadi)
Ia pun membandingkan upaya represif aparat keamanan saat ini dengan zaman SBY. Menurut Didi, kebebasan menyatakan pendapat seperti yang dilakukan Neno sangat dilindungi pada zaman SBY.
ADVERTISEMENT
"Di masa SBY, banyak gerakan yang lebih dashyat, bahkan yang mengarah penghinaan terhadap SBY, tetapi mereka tetap dilindungi haknya untuk menyatakan pendapat dan berekspresi," ucapnya
"Aparat tetap netral dan melindungi sepenuhnya para pendemo. Di zaman SBY, sudah biasa DPR dan Istana dikepung dengan demo yang sangat keras, tetapi hak pendemo tetap dihormati sejauh tidak anarkis," imbuhnya.
Ia juga meminta pemerintah untuk tidak anti terhadap gerakan ganti presiden dan menjawab kritik tersebut dengan bukti nyata.
"Pemerintah yang demokratis harusnya menjawab kritik, sekeras apapun kritik tersebut dengan terus bekerja yang baik dengan mengutamakan kepentingan rakyat. Dengan demikian tidak perlu khawatir tidak dipilih lagi oleh rakyat pada tahun 2019," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui pada Sabtu (25/6), Neno diadang oleh sekelompok massa yang tak menghendaki aksi #2019GantiPresiden. Neno sempat teradang di depan Bandara Hang Nadim hingga pukul 22.00 WIB.
Akhirnya, polisi memulangkan Neno ke Jakarta untuk memnimalisasi kerusuhan.