Demokrat soal 37,9% Kader Dukung Jokowi: Demi Kepentingan Pileg

21 Januari 2019 17:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ferdinand Hutahaean. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ferdinand Hutahaean. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hasil survei terbaru Lembaga Media Survei Nasional (Median) menunjukkan 37,9 persen kader Partai Demokrat lebih memilih mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin ketimbang mengikuti keputusan partai mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Kadiv Hukum dan Advokasi DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean menuturkan hasil survei yang dihasilkan Median hampir serupa dengan hasil survei internal partainya di sejumlah daerah. Menurutnya, keputusan konstituen mendukung Jokowi merupakan keperluan untuk kesuksesan pemilihan legislatif (Pileg).
"Itu sudah hampir sama dengan survei internal yang kami lakukan. Khususnya ini di daerah Jateng, Bali, NTT, Papua dan Lampung. Dari awal memang sudah seperti itu," kata Ferdinand saat dihubungi, Senin (21/1).
Hasil survei Median terkait loyalitas partai pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. (Foto: Dok. Median)
zoom-in-whitePerbesar
Hasil survei Median terkait loyalitas partai pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. (Foto: Dok. Median)
"Pada akhirnya nanti semua ditentukan di TPS. Maka itu kenapa kami di basis lain mengejar ketertinggalan. Mereka punya kepentingan pileg juga, tidak bisa dipaksa," kata dia.
Meski demikian, Ferdinand menegaskan alasan konstituen tak mendukung Prabowo-Sandi bukan dikarenakan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak terpilih cawapres. Pernyataan itu sebelumnya dilontarkan Direktur Eksekutif Median Rico Marbun.
ADVERTISEMENT
"Ah (AHY tak jadi cawapres) itu bukan alasan. Tapi karena wilayahnya saja memang basis Jokowi," tegasnya.
Dia meyakini seluruh partai pengusung mengalami perpecahan suara dengan alasan tertentu. Ferdinand menganggap hanya Partai Gerindra dan PDIP yang secara keseluruhan tunduk pada keputusan partai.
Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilihan umum tahun 2019 di KPU. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilihan umum tahun 2019 di KPU. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Survei loyalitas Median menunjukkan kader partai yang paling loyal mendukung Prabowo-Sandi adalah Partai Gerindra. Namun, terdapat 5,6 persen konstituen Gerindra yang memilih Jokowi-Ma’ruf.
Sementara partai pengusung Prabowo-Sandi lainnya, yakni PKS, sebanyak 21,2 persen konstituen justru memilih Jokowi-Ma’ruf. Lalu sebanyak 29,9 persen kader PAN dan Partai Demokrat dengan 37,9 persen konstituen memilih Jokowi-Ma'ruf.
Sementara untuk partai pengusung Jokowi-Ma'ruf, kader partai koalisi yang paling loyal mendukung paslon tersebut adalah PDIP. Dari 100 persen konstituen PDIP, hanya 4,8 persen yang memilih Prabowo-Sandi.
ADVERTISEMENT
“Sementara, terdapat sebanyak 31 persen konstituen Golkar yang memilih Prabowo-Sandi. Lalu, Hanura sebanyak 45,7 persen dan PPP sebanyak 39,8 persen yang konstituennya juga memilih Prabowo-Sandi,” kata Rico.
“Kalau alasan konstituen Demokrat tak memilih Prabowo itu karena faktor belum terpilihnya AHY menjadi cawapres Prabowo. Ini masih berbekas,” imbuhnya.