Demokrat soal Ibu Pertiwi Diperkosa: Prabowo Mampu Atasi Masalahnya

8 April 2019 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Hinca Panjaitan dan Ketua KNPI Foto: Soejono Saragih/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Hinca Panjaitan dan Ketua KNPI Foto: Soejono Saragih/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres Prabowo Subianto sempat membuat perumpamaan 'Ibu Pertiwi sedang diperkosa' untuk menggambarkan kondisi bangsa saat ini. Merespons hal itu, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan menyebut, Prabowo sebenarnya hanya ingin menyampaikan sejumlah masalah yang belum diselesaikan petahana.
ADVERTISEMENT
"Saya membaca atau mengartikan apa yang disampaikan Pak Prabowo dengan gaya seperti itu, mau mengatakan bahwa masih banyak yang harus kita kerjakan. Masih banyak yang belum dikerjakan, dan oleh karena itu membutuhkan cara-cara baru untuk mengerjakannya," ujar Hinca di DPP Demokrat, Jakpus, Senin (8/4).
Ia menilai, Prabowo menawarkan diri sebagai pemimpin dengan gayanya yang khas. Menurut Hinca, setiap pemimpin memang harus memiliki gaya yang berbeda untuk ditawarkan kepada masyarakat.
"Dan Pak Prabowo menawarkan diri mampu mengerjakannya. Saya membacanya begitu dengan gayanya yang khas Pak Prabowo kita bisa memahami kalau semua orang punya gayanya sendiri gitu," ucapnya.
"Saya tidak ingin menyamakan beliau dengan Donald Trump, tapi kalau kita lihat antara Donald Trump dan Hillary itu memang caranya macam-macam. Makanya setiap orang punya cara dan gayanya. Gayanya Pak Prabowo memang seperti itu," pungkas dia.
ADVERTISEMENT
Sehingga, ia menganggap, ungkapan yang dilontarkan oleh Prabowo tersebut adalah hal yang wajar. Apalagi, menjelang hari pemilihan, wajar jika kubu penantang dan petahana semakin gencar menyampaikan pandangan dan penilaiannya masing-masing.
"Dalam kampanye seperti ini, dan jelang garis finish, kalau ini menyentuh garis finish tentu yang selalu penantang itu (lakukan), menceritakan apa yang belum dikerjakan petahana. Petahana akan menjelaskan apa yang sudah dikerjakan," pungkasnya.