Demokrat soal Pesan Jokowi ke Relawan: Presiden Jangan Jadi Provokator

5 Agustus 2018 12:48 WIB
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean  (Foto: Dwi Herlambang Ade Putra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean (Foto: Dwi Herlambang Ade Putra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Orasi Presiden Joko Widodo yang meminta para relawannya untuk berani jika diajak kelahi dinilai kurang pantas oleh Partai Demokrat. Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahean mengatakan, semestinya Jokowi tak boleh memprovokasi rakyat, apalagi relawannya.
ADVERTISEMENT
"Sungguh sangat disayangkan dan sangat tidak patut, juga tidak etis karena apa pun alasannya, Presiden tidak boleh sebagai provokator yang memberikan semangat kekerasan bagi sesama anak bangsa. Kita ini semua anak bangsa yang bernaung di bawah negara Indonesia yang benderanya sama merah putih," ucap Ferdinand, saat dihubungi kumparan, Minggu (5/8).
Ferdinand mengatakan, meski ada pihak yang mengajak berkelahi relawannya, semestinya Jokowi harus menyarankan pendukungnya untuk menyelesaikan masalah dengan baik dan menghindari perkelahian.
"Menghindari perkelehaian atau menempuh jalur hukum. Bukan malah memprovokasi seperti itu. Ini artinya Presiden tidak memposisikan diri sebagai presiden semua rakyat, tapi hanya presiden dari pendukungnya saja," lanjut Ferdinand.
Ketua Rapat Umum Relawan Jokowi, Viktor S Sirait (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Rapat Umum Relawan Jokowi, Viktor S Sirait (Foto: Ricad Saka/kumparan)
Politikus Partai Demokrat itu bahkan meminta agar DPR memanggil Jokowi untuk mengklarifikasi pernyataannya yang dinilai kontroversial tersebut. Pernyataan Jokowi itu, bahkan dinilai bisa menanamkan nilai-nilai permusuhan di kalangan rakyat.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir DPR harus memanggil presiden dan menegurnya karena ini bibit perang saudara. Presiden juga harus menarik kata-katanya, minta maaf salah diksi dan menganjurkan persaudaraan bukan perpecahan," tuturnya.
Pernyataan Jokowi yang memicu polemik itu diucapkan di hadapan ribuan pendukungnya. Jokowi meminta agar para relawan tidak mengobarkan permusuhan ke sesama.
"Lakukan kampanye yang simpatik. Tunjukkan diri kita relawan yang bersahabat dengan semua golongan. Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi dalam pidatonya di SICC, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8).