Demokrat: Tidak Ada Istilah Wait and See Jawaban Kubu Jokowi

25 Juli 2018 0:29 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konfrensi pers usai pertemuan antara SBY dan Prabowo Subianto di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). (Foto: Tomy Wahyu Utomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konfrensi pers usai pertemuan antara SBY dan Prabowo Subianto di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). (Foto: Tomy Wahyu Utomo/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beserta elit partainya menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk membicarakan kemungkinan adanya koalisi antara kedua partai. Untuk memperkuat koalisi, baik Gerindra maupun Demokrat sepakat untuk membentuk tim teknis untuk membicarakan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, keduanya tidak akan menunggu dan melihat bagaimana tanggapan partai-partai pendukung pemerintah terkait adanya kemungkinan koalisi itu.
"Tidak ada istilah wait and see. Kami bekerja untuk tim kami. Kami akan kerja sesuai dengan kerangka kerja yang susun dan timeline yang disepakati, tidak harus wait and see dengan Pak Jokowi," kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahean di kediaman SBY, Mega Kuningan, Selasa (24/7).
Ferdinand mengatakan tim tersebut akan segera dibentuk. Selain itu tim tersebut nantinya akan fokus untuk menyusun visi dan misi dari koalisi antara kedua partai.
"Tim kecil ini akan bekerja bersama antara Demokrat dan Gerindra, menyusun kerangka kerja, visi misi akan seperi apa bangsa ini 5 tahun ke depan pasca 2019. Artinya kalau sudah bicara visi misi kan berarti secara umum prinsip-prinsip koalisi sudah disepakati, maka tinggal menyusun hal teknisnya," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Fedrinand juga menuturkan pada Rabu (25/7) Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan akan berkunjung ke kediaman SBY sekitar pukul 19.30 WIB untuk membahas perihal koalisi.
"Koalisi ini rencananya akan terdiri dari 4 partai, Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS. Mudah-mudahan partai yang lain juga PBB, partai Garuda, Berkarya bisa bergabung juga untuk memperkuat koalisi ini," ungkap Ferdinand.