Demonstran Bentrok dengan Polisi di Tamil Nadu India, 12 Orang Tewas

22 Mei 2018 23:27 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bentrok demonstran-polisi di India (Foto: REUTERS/Danish Ismail)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bentrok demonstran-polisi di India (Foto: REUTERS/Danish Ismail)
ADVERTISEMENT
Setidaknya 12 orang demonstran tewas tertembak polisi dalam aksi protes menuntut penutupan pabrik tembaga di Kota Tuticorin (600 km dari Chennai), Tamil Nadu, India Selatan, Selasa (22/5).
ADVERTISEMENT
"Kami konfirmasi 12 orang tewas terkena tembakan polisi. Kami khawatir jumlah itu akan naik," kata polisi setempat, seperti dilansir AFP.
Kerusuhan terjadi ketika ribuan pengunjuk rasa menyerbu kantor administrator lokal setelah permohonan untuk melakukan aksi di pabrik tembaga ditolak.
Para demonstran membakar kendaraan dan melemparkan batu ke arah polisi, yang dibalas dengan gas air mata dan meriam air.
Petugas polisi itu mengatakan upaya membubarkan ribuan demonstran dengan meriam air dan gas air mata gagal, sehingga mereka menggunakan senjata api.
Menteri Negara D. Jayakumar dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Selasa mengatakan polisi telah menembaki para pengunjuk rasa dan bahwa itu "tidak dapat dihindari".
Sedangkan Ketua kongres partai oposisi nasional, Rahul Gandhi, mengecam pihak berwenang karena menggunakan kekuatan mematikan.
ADVERTISEMENT
Gandhi dalam tweet-nya mengatakan bahwa apa yang dilakukan polisi adalah “contoh brutal terorisme yang disponsori negara. Warga ini dibunuh karena memprotes ketidakadilan.”
Protes ini telah berlangsung lebih dari seratus hari. Para demonstran menuntut perusahaan Vendata --pabrik tambang raksasa yang berbasis di Inggris-- untuk menutup pabrik di Kota mereka karena merusak lingkungan.
Kemarahan warga meningkat setelah Vedanta malah berusaha untuk memperluas pabrik.
Polusi dari pabrik tersebut mengotori udara dan meresahkan para nelayan yang semakin hari tangkapan ikannya semakin sedikit. Mereka juga mengatakan, polusi dari tambang telah berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar.
Pada Maret 2013 pabrik diduga mengalami kebocoran gas yang menewaskan ratusan orang dengan kesulitan bernapas, mual, dan infeksi tenggorokan.
ADVERTISEMENT