Demonstran Siap Mati di Tengah Unjuk Rasa Besar di Hong Kong

5 Juli 2019 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstran melempar selongsong gas air mata. Foto: AFP/ANTHONY WALLACE
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran melempar selongsong gas air mata. Foto: AFP/ANTHONY WALLACE
ADVERTISEMENT
Demonstrasi besar yang terjadi di Hong Kong pada Senin (1/7) lalu, ternyata 'disusupi' sekelompok pengunjuk rasa radikal. Mereka bahkan siap mati agar tuntutannya didengar pemerintah setempat.
ADVERTISEMENT
Sumber pemerintah Hong Kong menyatakan, ada 10 orang pendemo yang memiliki mentalitas dan disiapkan untuk mati. Mereka bahkan siap dihantam tongkat dan tertembus peluru.
"Para pengunjuk rasa yang berada di garis paling depan rela mengorbankan diri. Mereka sangat kejam dan berharap polisi akan bertindak represif atau menembak mereka dengan peluru serta memukul mereka dengan tongkat," sebut sumber pemerintah seperti dikutip dari South China Morning Post, Jumat (5/7).
Polisi anti huru hara membersihkan barikade yang didirikan oleh pengunjuk rasa di luar markas polisi, di Hong Kong, China, Kamis (27/6). Foto: REUTERS/Tyrone Siu
Sumber yang namanya dirahasiakan menyatakan, pasukan siap mati tersebut berharap jika nantinya mati maka mata dunia akan tertuju pada perjuangan mereka.
"Bila individu-individu ini terluka parah atau bahkan terbunuh, semua kesalahan akan dilimpahkan kepada polisi, peristiwa itu akan memicu kecaman global dan berujung pemerintahan lengser," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sumber itu menambahkan, kelompok radikal tersebut belum berhenti beraksi. Di demo-demo mendatang, diprediksi kelompok ini akan kembali berada di garda depan melawan aparat Hong Kong.
Unjuk rasa di Hong Kong berujung ricuh. Foto: REUTERS
Terkait kelompok rela mati, pemerintah dan aparat Hong Kong belum memberikan komentar. Penegak hukum hanya menyatakan, mereka tengah mengejar pelaku demo berujung perusakan gedung legislatif.
Demo di Hong Kong berlangsung sejak beberapa pekan lalu. Massa meminta pemerintah membatalkan RUU ekstradisi ke China. RUU itu dicemaskan dipakai China menangkap lawan politiknya di Hong Kong.
Unjuk rasa besar pada Senin (1/7) tidak menelan korban jiwa. Namun, para pendemo berhasil masuk dan menguasai gedung legislatif selama beberapa saat.