Demonstrasi di Paris Terus Berlanjut, Macron Tunda Kunjungan ke Serbia

4 Desember 2018 2:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas membersihkan dampak dari protes massa rompi kuning di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membersihkan dampak dari protes massa rompi kuning di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
ADVERTISEMENT
Presiden Prancis Emmanuel Macron memutuskan untuk menunda perjalanan dinasnya ke Serbia selama beberapa minggu. Penundaan ini disebabkan situasi dalam negeri yang sedang tidak kondusif, dikarenakan demonstrasi yang terjadi beberapa minggu terakhir.
ADVERTISEMENT
"Presiden Macron telah meminta untuk menunda kunjungannya ke Serbia selama beberapa minggu karena situasi di dalam negeri," ujar Pangeran Serbia kepada wartawan usai menghubungi Macron, Senin (3/12), dilansir dari Reuters.
Dampak dari protes massa rompi kuning di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
zoom-in-whitePerbesar
Dampak dari protes massa rompi kuning di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
Jika kunjungan jadi dilakukan, maka Macron dijadwalkan tiba di Serbia pada Rabu (5/12) untuk kunjungan selama 2 hari. Kunjungan dilakukan untuk meningkatkan hubungan dengan Belgrade setelah insiden saat peringatan Perang Dunia I di Paris bulan lalu.
Serbia kecewa terhadap pengaturan tempat duduk pada peringatan tersebut. Presiden Serbia Aleksandar Vucic ditempatkan duduk di luar stan resmi, padahal pemimpin lainnya seperti Donald Trump dan Angela Merkel ditempatkan di stan resmi di sekitar Arc de Triomphe.
Emmanuel Macron (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
zoom-in-whitePerbesar
Emmanuel Macron (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
Demonstrasi besar-besaran terjadi di Paris sejak tiga minggu lalu. Masyarakat memprotes biaya hidup yang semakin tinggi, yang dikarenakan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Protes kemudian meluas kepada penentangan atas tingginya pajak, minimnya tunjangan pensiun, hingga tingginya angka pengangguran.
ADVERTISEMENT
Aksi demonstrasi ini bahkan berujung pada tindakan kekerasan dan vandalisme. Ini merupakan minggu ketiga massa yang menamakan diri 'Rompi Kuning' melakukan aksi demonstrasi sejak 17 November.
Sebanyak 106 ribu orang turun ke jalan kota Prancis pada Sabtu. 8 ribu di antaranya ada di ibu kota Prancis.
Aksi protes rompi kuning di kota Paris, Prancis berujung rusuh. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi protes rompi kuning di kota Paris, Prancis berujung rusuh. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
Massa berompi kuning melakukan perusakan dan pembakaran, menghancurkan mobil-mobil polisi dengan tongkat besi, memecahkan jendela-jendela toko mewah, hingga mencoret monumen penting seperti gerbang Arc de Triomphe.
Pada demonstrasi pada Sabtu (1/12) pagi, polisi terpaksa menggunakan gas air mata untuk membendung demonstran yang mencoba menerobos barisan pengamanan petugas. Setidaknya sebanyak 133 demonstran mengalami luka-luka dan 412 orang ditangkap pihak kepolisian.