Denmark Akan Kirim Imigran Ilegal ke Pulau Buangan Hewan Sakit

5 Desember 2018 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Lindholm di Denmark. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Lindholm di Denmark. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Denmark berencana mengirim para imigran ilegal ke sebuah pulau terpencil bekas tempat membuang hewan-hewan sakit. Kelompok hak asasi manusia mengecam rencana yang menurut mereka tidak manusiawi ini.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Selasa (4/12), rencana "membuang" para imigran ilegal ke pulau Lindholm yang berjarak 80 km sebelah selatan Kopenhagen disetujui oleh pemerintah dan Partai Rakyat Denmark serta mayoritas anggota parlemen pada Jumat lalu.
Politikus Partai Rakyat Denmark Martin Henriksen mengatakan partainya mendukung rencana itu untuk mencegah para imigran memadati negara mereka. "Ini adalah sinyal bagi dunia bahwa Denmark tidak menarik bagi migran," kata Henriksen kepada AFP.
Pulau Lindholm di Denmark. (Foto: Dok. Google Maps)
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Lindholm di Denmark. (Foto: Dok. Google Maps)
Pulau Lindholm sejak 1926 hingga awal tahun ini digunakan sebagai tempat buangan bagi hewan-hewan yang menderita sakit menular berbahaya, biasanya babi atau sapi. Di pulau yang memiliki fasilitas laboratorium ini, hewan-hewan tersebut diisolasi dan jadi bahan penelitian para dokter hewan dari berbagai universitas.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan rencana pemerintah, pulau tersebut akan didekontaminasi hingga akhir 2019. Setelah dekontaminasi selesai, akan didirikan fasilitas penampungan imigran yang bisa memuat sekitar 100 orang hingga 2021.
Nantinya, para imigran yang ditolak suakanya namun tidak bisa dideportasi dan mereka yang memiliki catatan kriminal akan ditempatkan di pulau ini.
Ilustrasi imigran. (Foto: AFP/JOAQUIN SARMIENTO)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi imigran. (Foto: AFP/JOAQUIN SARMIENTO)
Para aktivis HAM mengatakan keputusan tersebut tidak manusiawi. Pusat detensi imigran di negara itu, juga dianggap memiliki kondisi yang buruk.
"Kami mendesak pemerintah dan Partai Rakyat Denmark menghentikan rencana itu dan meningkatkan kondisi bagi para pencari suaka yang ditolak di Denmark," kata aktivis dari gerakan Stop Diskrimination, Steen D. Hartmann.
Namun menurut Henriksen, mereka tetap akan menjalankan rencana tersebut. Rencana ini, kata dia, terinspirasi dari Australia yang menyewa pulau di negara tetangga untuk menempatkan para imigran ilegal.
ADVERTISEMENT