Dewan Pers: Media Ibarat Dua Mata Pisau pada Pemilu 2019

6 Februari 2019 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo. Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo. Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehadiran media massa dalam pelaksanaan Pemilu 2019 ibarat dua mata pisau bagi masyarakat yang membacanya. Hal itu diungkap Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo dalam workshop Peliputan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden Tahun 2019 di Four Point Hotel, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/2).
ADVERTISEMENT
Workshop tersebut menjadi salah satu rangkaian acara Hari Pers Nasional (HPN) Jawa Timur 2019 yang menjadikan Kota Surabaya sebagai tuan rumah. "Media dalam pemilu ini bisa memperkeruh atau menjernihkan dan mengajak masyarakat dalam mengenal calon wakil rakyatnya," ujar Yosep dalam keterangan pers diterima kumparan. Stanley, begitu dia akrab disapa, menyebut bahwa dalam menghadapi Pemilu 2019, ada catatan-catatan hitam yang muncul pada Pemilu 2014. "Memori buruk Pemilu 2014 seperti ada aksi kampanye hitam, ada media semacam Obor Rakyat, isu SARA, dan dimainkannya politik identitasnya," jelas dia. Belum lagi, adanya satu fenomena yang disebut "moghulisme" media dalam perjalanan menuju Pemilu 2019. Istilah ini merujuk pada penguasaan media untuk kepentingan pihak tertentu. "Jadi ada pengusaha media yang menguasai banyak media mulai dari cetak, radio, televisi, dan daring yang berpotensi menyeragamkan pemberitaan untuk kepentingan tertentu," ucapnya.
ADVERTISEMENT