Di Forum Perdamaian Dunia, Megawati Gaungkan Cita-cita Bung Karno

8 Juli 2019 11:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Senin (8/7/2019). Foto: Dok. PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Senin (8/7/2019). Foto: Dok. PDIP
ADVERTISEMENT
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menghadiri Forum Perdamaian Dunia ke-8 yang digelar oleh Universitas Tsinghua di Beijing, Senin (8/7). Dalam forum bertema 'International Configuration and World Order' itu, Megawati mengajak seluruh negara untuk menggunakan prinsip musyawarah mufakat dan dialog konstruktif untuk menyelesaikan segala masalah.
ADVERTISEMENT
"Dalam forum ini, saya ingin mengajukan pertanyaan yaitu, 'siapakah sebenarnya yang hendak dihancurkan di abad 21 ini?'" tanya Megawati di hadapan para peserta, Senin (8/7).
Megawati menyebut, jika dunia ingin damai, maka setiap negara dan bangsa harus bisa menghormati kedaulatan negara lainnya, bahkan kepada yang terkecil sekali pun. Menurutnya, isu perdamaian ini biasanya menghangat seiring dengan isu adu kekuatan antar negara yang dinilai maju dalam pertumbuhan ekonomi.
"Inikah arti kemerdekaan yang dengan susah payah telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa? Inikah arti kemajuan teknologi? Apakah teknologi diciptakan untuk menyulut peperangan atau untuk memperkokoh perdamaian?" ucapnya.
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Senin (8/7/2019). Foto: Dok. PDIP
Menurut dia, dunia telah mengalami kesengsaraan akibat perang, misalnya saat konflik Semenanjung Korea, konflik di Timur Tengah, dan lainnya. Padahal, menurut Megawati, seluruh bangsa dan negara berbagi dengan bumi yang sama.
ADVERTISEMENT
"Maka kita sendirilah yang harus menjaga dan melestarikannya," kata Megawati.
Selain itu, kata Megawati, seluruh bangsa harusnya paham bahwa tidak semua pertentangan selalu dimaknai dengan peperangan yang berujung pada bahaya bagi peradaban manusia. Jika seluruh negara sudah sepakat untuk menciptakan perdamaian, maka seluruh akar pertikaian dan ketegangan harus dilenyapkan.
"Lenyapkan semua itu dengan dialog konstruktif. Lenyapkan semua itu dengan musyawarah mufakat, temukan dan putuskan prinsip-prinsip yang disetujui secara bersama untuk menyelesaikan pertentangan," ujarnya.
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Senin (8/7/2019). Foto: Dok. PDIP
Dalam forum tersebut, Megawati juga mengingatkan soal gagasan 'To Build the World Anew' yang digaungkan Bung Karno di PBB tahun 1960 silam. Dalam gagasannya, Bung Karno menekankan beberapa poin, yaitu stabilizing the world order: common responsibilities, join management, and share benefit.
ADVERTISEMENT
"Bung Karno mengatakan bahwa; 'Adalah tidak adil mengucilkan suatu negara dari pergaulan antar bangsa'," kata Megawati.
Dengan konsep itu, Bung Karno mengajarkan bahwa kemerdekaan adalah buah dari semangat pembebasan yang harus selalu hidup, bukan hanya untuk bangsa sendiri tapi juga bangsa lain.
Bahkan, kepada rakyat Indonesia, Bung Karno juga mewariskan cita-citanya tentang perdamaian untuk mencapai satu dunia yang lebih baik, dunia yang bebas dari sengketa.
"Suatu dunia, dimana terdapat keadilan dan kemakmuran untuk semua orang. Suatu dunia, dimana kemanusiaan dapat mencapai kejayaannya yang penuh. Suatu dunia dimana semua bangsa hidup dalam dunia damai dan persaudaraan," beber Megawati.
Dubes Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok Djauhari Oratmangun menyambut Ketua Umum DPP PDI Perjuangan yang juga Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri saat tiba di Beijing, Tiongkok, Sabtu (6/7). Foto: Dok. PDIP
Di hadapan para peserta forum dari puluhan negara di dunia itu, Megawati pun mengajak agar semuanya bersedia menjadi bagian dari perjuangan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
ADVERTISEMENT
"Senandungkanlah nyanyian perdamaian di hati dan jiwa kita. Mari bergandengan tangan dalam semangat persaudaraan dan solidaritas," kata Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu.
"Yakinlah, suatu hari kelak, pasti, pasti akan terbit matahari perdamaian, matahari emansipasi yang membawa terang ke seluruh penjuru dunia. Dunia baru tanpa penindasan," tandasnya.
Selain Megawati, di forum ini turut hadir juga mantan Perdana Menteri Singapura yang sekaligus pimpinan delegasi Singapura Goh Chok Tong, mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, mantan Perdana Menteri Belgia Herman Van Rompuy, dan mantan Menlu Rusia Igor Ivanov.